BPIW Dorong Transformasi Perkotaan Nasional Lewat Sosialisasi dan Penandatanganan Kesepakatan NUDP

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, Zevi Azzaino, saat menjelaskan desain atau framework implementasi integrasi dan keberlanjutan program NUDP.


Jakarta, 4 Juli 2025 — Pemerintah terus memperkuat langkah transformasi perkotaan nasional melalui program National Urban Development Project (NUDP). Dalam kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Kantor Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Jakarta Selatan, Jumat (4/7), Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, BPIW, Kementerian PU, Zevi Azzaino, hadir sebagai narasumber sekaligus salah satu penanda tangan komitmen bersama pelaksanaan NUDP.
Dalam pemaparannya, Zevi menjelaskan desain atau framework implementasi integrasi dan keberlanjutan program NUDP. Ia menyampaikan bahwa NUDP hadir sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita, visi Indonesia Emas 2045, serta komitmen Kementerian PU dalam pembangunan perkotaan.
"NUDP merupakan platform strategis pembangunan kota di Indonesia. Program ini menjadi instrumen utama dalam mendukung transformasi perkotaan melalui perencanaan terintegrasi dan penyiapan investasi infrastruktur yang berorientasi pada masa depan," ujar Zevi.
Lebih lanjut, Zevi memaparkan empat instrumen utama dalam pelaksanaan NUDP, yaitu: National Urban Policy (NUP) – Kebijakan Perkotaan Nasional; National Urban Development Strategy (NUDS) – Skenario dan strategi pengembangan kota berdasarkan sistem kota-kota nasional dan tipologi wilayah sebagai dasar perencanaan infrastruktur permukiman nasional; Integrated City Planning (ICP) – Perencanaan kota terpadu yang mencakup seleksi kawasan prioritas, proyek infrastruktur utama, serta kriteria kesiapan seperti pre-feasibility study (pra-FS), basic design, dan concept design menggunakan indikator kinerja utama (KPI) berstandar global dan dirancang untuk piloting di beberapa kota prioritas; Capital Investment Planning (CIP) – Perencanaan dan penganggaran pembangunan kota berdasarkan prioritas investasi kebutuhan pembangunan.
"Keempat instrumen ini—NUP, NUDS, ICP, dan CIP—digunakan untuk memastikan perencanaan perkotaan dilakukan secara terpadu di seluruh kota di Indonesia. NUDP juga menjadi platform kolaborasi lintas sektor dalam koordinasi perencanaan perkotaan," lanjutnya.
Program mendorong transformasi kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi wilayah, inovasi, dan prinsip keberlanjutan. Transformasi tersebut ditopang oleh tujuh indikator kunci serta empat pilar utama pembangunan, yakni infrastruktur, modal, institusi, dan partisipasi masyarakat. Komitmen kuat antara pemerintah pusat dan daerah menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kota masa depan yang adaptif, produktif, dan ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Restuardy Daud, dan Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi NUDP. Keduanya menekankan pentingnya integrasi lintas sektor dalam perencanaan kota dan menegaskan bahwa NUDP sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pengelolaan perkotaan yang berkelanjutan.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan dukungan terhadap NUDP oleh Ketua Umum APEKSI Eri Cahyadi, Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi, perwakilan pemerintah daerah, serta Implementing Agencies NUDP, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendorong pembangunan kota masa depan. BPIW, sebagai motor penggerak utama, menegaskan kiprah strategisnya dalam mendorong implementasi NUDP di berbagai wilayah secara konkret dan berkelanjutan.