BPIW Lakukan Sosialisasi Cyber Security, Sekretaris BPIW Tekankan Perlunya Agent of Change

Pelaksanaan Sosialisasi Cyber Security secara daring
Dalam rangka penerapan Transformasi Digital Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2025, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melaksanakan kegiatan sosialisasi cyber security pada Kamis, 10 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pegawai mengenai isu-isu keamanan siber, termasuk berbagai ancaman digital dan langkah preventif yang perlu diterapkan dalam menjaga data serta sistem informasi organisasi.
Sekretaris BPIW, Benny Hermawan, dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini berkontribusi langsung terhadap penilaian Transformasi Digital BPIW Tahun 2025. “Ada empat komponen utama dalam penilaian ini yaitu organisasi, proses, teknologi, dan data,” ucap Benny. Ia juga menambahkan bahwa pada komponen teknologi, khususnya aspek keamanan informasi, terdapat dua indikator yang harus dipenuhi yaitu pelaksanaan kegiatan security awareness dan penggunaan Multi-Factor Authentication (MFA) oleh pegawai.
Benny juga mengapresiasi langkah tim data dan teknologi informasi BPIW dalam mengawal BPIW ke arah digital. “Transformasi ini tidak hanya jadi jargon saja, tetapi merupakan bagian dari apa yang kita lakukan sehari-hari. Saya melihat kegiatan ini seyogyanya mendukung proses transformasi digital terutama secara practical, yang menyangkut citra organisasi BPIW dalam rangka penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ucap Benny.
Ia menekankan bahwa tujuan lain dari kegiatan ini, bukan terfokus pada teknologi saja tetapi lebih ke arah perubahan fundamental terhadap cara bekerja, dengan perubahan mendasar dalam budaya kerja, paradigma organisasi, dan penciptaan nilai (creating value) melalui pemanfaatan data, teknologi, digital collaboration, serta perlunya agent of change. “Biasanya kita tanda tangan secara konvensional di kertas, sekarang saatnya mengubah hal tersebut menjadi tanda tangan elektronik secara paperless.” tegas Benny. Adanya perubahan ini, ia harapkan mengubah cara kerja dan pelayanan pegawai di lingkungan BPIW menjadi jauh lebih cepat, lebih baik dan lebih murah.
“Saya melihat kegiatan hari ini terkesan sederhana namun saya hadir serta mengajak semuanya hadir untuk menunjukkan kepedulian bahwa transformasi digital ini merupakan hal yang penting. Semua pegawai di lingkungan BPIW perlu hadir dalam kegiatan ini karena mereka adalah agent of change, BPIW tidak bisa menjalankan transformasi digital tanpa adanya penggerak perubahan,” ucap Benny.
Dalam kesempatan yang sama, Pranata Komputer Ahli Pertama Bagian Hukum, Kerja Sama, Komunikasi Publik dan Data dan Teknologi Informasi, Sekretariat BPIW, Vicky Mahendra, memaparkan mengenai pemahaman terkait cyber security awareness; Yaitu pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya melindungi informasi serta sistem digital dari berbagai ancaman siber.
Vicky juga menyebutkan beberapa jenis ancaman siber, pertama phising atau upaya penipuan untuk mencuri data pribadi sebagai pihak terpercaya, kedua malware yaitu program berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri, atau memata-matai data pada perangkat tanpa sepengetahuan pengguna. Ketiga, ransomware yaitu jenis malware yang mengenkripsi data pengguna, lalu meminta tebusan agar data bisa diakses kembali, dan yang terakhir adalah DDoS Attack, yaitu serangan yang membanjiri server atau situs dengan traffic data dalam jumlah besar dan bersamaan sehingga layanan menjadi lambat atau tidak bisa diakses.
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi cyber security ini, sejumlah pejabat administrator, pejabat pengawas, serta pegawai di lingkungan BPIW. (Mut/Tiara)