Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menggelar kegiatan “Pengayaan Materi Pengembangan Infrastruktur Wilayah (PIW)”. Kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas pegawai BPIW ini dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 4-5 Agustus 2022.
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra mengatakan, kegiatan pengayaan ini diharapkan dapat memberikan bekal untuk pegawai agar saat bertugas dapat bekerja lebih baik lagi. "Menambah wawasan lagi, sehingga bisa meningkatkan kinerja," terangnya.
Lebih lanjut, Arief mengingatkan, Kementerian PUPR menaruh harapan yang besar kepada BPIW, agar dapat menjadi integrator program pembangunan PUPR. Harapan besar kepada BPIW itu harus bisa dijawab produk perencanaan yang berkualitas.
Di tempat yang sama, Sekretaris BPIW, Iwan Nurwanto saat menyampaikan laporan mengatakan, kegiatan saat ini mengambil tema "Pengayaan Materi Evaluasi Dampak Pembangunan Infrastruktur PUPR terhadap Pengembangan Ekonomi Kawasan dan Wilayah". Pelaksanaan kegiatan Pengayaan Materi PIW ini merupakan seri ke 3 dari 4 seri yang direncanakan.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah pemahaman dan meningkatkan kemampuan analisis kualitatif, kuantitatif, dan spasial, serta keterampilan praktis pelaporan dan diseminasi hasil evaluasi oleh masing-masing individu.
Salah satu materi yang disajikan adalah "Sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) PUPR No. 6 Tahun 2022 tentang Perencanaan dan Pemprograman Pembangunan Infrastruktur PUPR". Sosialisasi Permen tersebut menghadirkan pembicara Kepala Bagian Perencanaan, Program dan Keuangan Setba BPIW, Bernadi Haryawan, Kepala Bidang Keterpaduan Program, Pusat Pengembangan Infrastruktur Nasional, Mangapul L. Nababan, serta Subkor Pelaksana Tugas Penyusunan Arahan Program Wilayah Nasional, Alis Listalatu.
Permen PUPR Nomor 6 Tahun 2022 mengatur perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR yang diawali dengan penyusunan Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW) sampai dengan tersusunnya Rencana Kerja Kementerian PUPR (Renja Kementerian PUPR). Dari siklus perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR di dalam Permen PUPR Nomor 6 Tahun 2022, ada 2 (dua) output utama yang menjadi tanggung jawab BPIW. Output pertama adalah RPIW, yaitu dokumen perencanaan pengembangan infrastruktur berbasis wilayah yang penting peranannya dalam menentukan arah pembangunan infrastruktur PUPR 10 tahun yang akan datang. Output kedua adalah program keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR yang dihasilkan dari Rakorbangwil (forum koordinasi perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR dengan Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah provinsi).
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan materi Teori Penulisan Laporan, Teori Penyajian Presentasi, Penerapan Teori dan Praktik Penyajian Presentasi dengan narasumber, Ivan Lanin. Pada sesi ini peserta menerima pemaparan materi dan melakukan praktik presentasi. Dalam praktik presentasi ada 5 kelompok, setiap kelompok ada wakilnya melakukan presentasi di hadapan forum.
Pada hari kedua panitia menghadirkan, Guru Besar Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Iwan Rudiarto yang menyampaikan “Metode Analisis Spasial untuk Evaluasi Dampak Infrastruktur PUPR dan Penentuan Kawasan Prioritas”. Kemudian pada sesi akhir ditutup dengan materi “Pendalaman Studi Kasus Evaluasi Dampak Pembangunan Infrastruktur PUPR terhadap Pengembangan Ekonomi Kawasan dan Wilayah” dengan narasumber, Nuzul Achjar M.Sc, Ph.D, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.
Kegiatan Pengayaan Materi PIW ini dihadiri juga Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Nasional (Kapusnas), BPIW, Benny Hermawan, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah (Kapuswil) I, Hari Suko Setiono, Kapuswil II BPIW, Kuswardono, Kapuswil III BPIW, M Rudy Siahaan, para pejabat eselon III dan sub koordinator di lingkungan BPIW.(ris/cid/infoBPIW)
