Tiga Pegawai BPIW Ikuti Pelatihan Smart City di Korea Selatan

Layanan Informasi BPIW     |     15 Jul 2022     |     02:07     |     1110
Tiga Pegawai BPIW Ikuti Pelatihan Smart City di Korea Selatan
Pegawai BPIW yang ikut pelatihan smart city di Korea Selatan, Akhyar Farizal, Anjar Prabowo serta Borris Afdhal foto bersama dengan Kepala BPSDM, Khalawi Abdul Hamid (paling kiri), Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra (kedua dari kiri) dan Sekretaris BPIW, Iwan Nurwanto (paling kanan) di ruang Sapta Taruna, Jumat 15 Juli 2022.

Tiga pegawai Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengikuti Program for Invitational Training: Strengthening The Capacity of Planning and Implementing Smart Cities in Indonesia yang akan berlangsung pada 17 Juli 2022 hingga 20 Agustus 2022 di Korea Selatan. Pegawai perwakilan BPIW yang mengikuti program kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan tersebut, yakni Akhyar Farizal, Anjar Prabowo serta Borris Afdhal Anwar.

Hal itu terungkap pada Pembekalan dan Pelepasan Peserta Pelatihan program tersebut di Ruang Sapta Taruna Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat 15 Juli 2022. Pada acara tersebut turut hadir, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Khalawi Abdul Hamid, Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Tim Satuan Tugas Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), yakni Imam Santoso Ernawi, Antonius Budiono, Joessair Lubis, Atyanto Busono, Dedy Permadi, dan seluruh peserta program tersebut yang berjumlah 25 pegawai.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan, pada tahun 2019-2024, pembangunan SDM menjadi salah satu agenda pemerintah yang menempatkan SDM merupakan inti penggerak pembangunan.

Ia mengungkapkan, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama guna menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengundang talenta global untuk bekerja sama dengan pemerintah. “Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan serta penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri,” jelasnya.

Kementerian PUPR akan menjadi tumpuan awal pembangunan IKN mengingat infrastruktur merupakan hal utama yang harus disiapkan dalam pembangunan IKN. Oleh karena itu, mempersiapkan SDM yang handal dan kompeten, dan tentunya harus berintegritas dalam melaksanakan penyelenggaraan IKN menjadi agenda yang wajib dilakukan.

Kementerian PUPR melakukan terobosan, bekerjasama dengan negara lain yang telah memiliki pengalaman dan lima teknologi yang mumpuni dalam membangun ibu kota baru, yaitu Korea Selatan untuk memberikan sharing ilmunya.

Peserta pelatihan ditetapkan 25 orang dengan 15 dengan latar belakang teknis dan 10 orang dengan latar belakang non teknis, agar ada kolaborasi antara teknis dan non teknis dalam membangun IKN. Pelatihan ini harus dapat meningkatkan kapasitas pegawai yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek pengembangan IKN.

Menurutnya, pelatihan ini bukan pelatihan biasa. Peserta harus memiliki dasar pengetahuan yang baik tentang Smart City Concept yang pro IKN. Pelatihan bahkan untuk menggali materi-materi pengembangan konsep Smart City untuk IKN.

Sementara itu, Sekretaris BPSDM, Achmad Subki melaporkan, proses rekrutmen telah dilaksanakan sejak tahun 2020 berdasarkan usulan unit organisasi dengan penilaian tugas oleh Tim Satgas IKN. “Namun sehubungan pandemi Covid-19, maka pelaksanaan pelatihan ditunda sampai dengan pertengahan 2022,” terang Achmad Subki.

Ia mengatakan, 25 peserta program pelatihan ini terdiri dari, 2 orang dari Sekretariat Jenderal, 5 orang dari Ditjen Sumber Daya Air, 3 orang dari Ditjen Bina Marga, 4 orang dari Ditjen Cipta Karya, 4 orang dari Ditjen Perumahan, 2 orang dari Ditjen Bina Konstruksi dan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR, serta 3 orang dari BPIW.(ris/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: