Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pengembangan infrastruktur konektivitas jalan di sekitar Bandar Kayangan. Hal ini guna mendukung pelabuhan Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan mengatakan, pengembangan konektivitas jalan menjadi prioritas. “Seiring lebar jalan di wilayah Bandar Kayangan belum optimal karena sebagian besar masih 7 meter,” papar saat paparan dalam Rapat Pengembangan Bandar Kayangan di Lombok Timur, NTB, akhir pekan lalu.
Menurutnya, secara umum jaringan jalan di Lombok sudah relatif baik dan beraspal. Selain itu, jaringan jalan di Pulau Lombok telah terkoneksi dengan kawasan pariwisata, bandara, pelabuhan dan pusat kota Mataram.
Lebih lanjut, dikatakan, pengembangan Bandar Kayangan berpijak pada konsep pengembangan yang berbasis wilayah atau WPS (Wilayah Pengembangan Strategis,-red) yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung.
“Secara geografis Bandar Kayangan sendiri merupakan salah satu lokasi lintasan strategis dunia. Tepatnya, jalur laut II di Nusantara,” ujar Rido saat paparan dalam Rapat Pengembangan Bandar Kayangan di Lombok Timur, NTB, akhir pekan lalu.
Menurutnya, kapal-kapal dari Eropa, Afrika Tengah, Australia, Asia Tenggara, dan Asia Timur dapat melalui jalur tersebut dengan aman.
Konsep pengembangan kawasan Bandar Kayangan direncakanan memiliki fungsi utama sebagai kawasan industri petroleum dan gas yang memiliki fungsi lain, seperti pelayanan perkotaan serta penggerak ekonomi lokal bagi wilayah-wilayah di sekitarnya.
Hadir juga dalam Rapat Global Hub Pengembangan Bandar Kayangan ini, antara lain Kepala Bappeda NTB, Ridwan Syah, Presiden Direktur Bandar Bayangan, Son Diamar, Anggota DPR RI Kurtubi, Head Of Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Massimo Geloso Grosso dan Sekretaris Daerah NTB, Rosyadi H. Sayuti.
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda NTB menyatakan, pihaknya melakukan pembangunan di Bandar Kayangan, agar menjadi kawasan andalan nasional. “Dimana sektor unggulannya adalah perikanan, perindustrian, peternakan. Konsep ini sejalan dengan rencana pengembangan taman nasional Gunung Rinjani, sehingga posisi global hub Bandar Kayangan merupakan konsep interaksi kawasan unggulan termasuk pembangunan KEK Mandalika,” terang Ridwan Syah.
Sementara itu, seusai acara Rido menyempatkan diri melakukan kunjungan ke Pelabuhan Carik. Pelabuhan tersebut merupakan salah satu pelabuhan rakyat yang turut mendukung Kota Baru Bandar Kayangan.(ind/ing/infoBPIW)