Pagu anggaran Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) pada tahun anggaran 2021 mencapai total Rp 206 Miliar. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk belanja pegawai Rp 28,7 Miliar, belanja barang Rp 176,2 Miliar, belanja modal Rp 1,2 Miliar, belanja barang operasional Rp 21,9 Miliar, kegiatan swakelola Rp 65,6 Miliar serta kegiatan kontraktual 88,5 Miliar.
Hal itu diungkapkan Kepala BPIW, Hadi Sucahyono saat paparan rencana kerja BPIW 2021 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Ditjen Cipta Karya dan BPIW di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa 26 Januari 2021.
Pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, Hadi mengatakan, pada 2020 BPIW berhasil melaksanakan realisasi keuangan sebesar 89,10% dan realisasi fisik mencapai 99,53%.
Hadi juga melanjutkan, BPIW memiliki peran strategis dalam pengembangan infrastruktur PUPR di tanah air. BPIW dalam mekanisme di Kementerian PUPR memiliki tugas menyusun perencanaan dan program, seperti menyusun masterplan/development plan (MPDP) untuk pengembangan infrastruktur PUPR yang terpadu dan tugas lainnya.
Adapun teknis detail dan pembangunan fisik dilaksanakan oleh seluruh unit organisasi teknis terkait di Kementerian PUPR. "Mulai dari Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Penyediaan Perumahan serta Ditjen Sumber Daya Air," terangnya.
Untuk kegiatan 2021, lanjutnya, antara lain ada penyusunan rencana pengembangan infrastruktur jangka panjang nasional, penyusunan Rencana Induk Pulau Sumatera dan Kalimantan, penyusunan Rencana Induk Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, penyusunan Rencana Induk Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua, serta sejumlah kegiatan lainnya.
Sementara itu, Ridwan Bae mengatakan, Komisi V DPR RI mengapresiasi capaian BPIW untuk kinerja 2020 dan memahami penjelasan BPIW mengenai rincian program dan alokasi anggaran 2021.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Neng Eem mengatakan, pihaknya mengapresiasi perencanaan pengembangan infrastruktur yang telah dilakukan BPIW.
Menurutnya, perencanaan yang dilakukan sudah bagus karena ditunjang dengan kajian-kajian dari berbagai aspek, sehingga perencanaan yang telah ditetapkan agar terus dikawal. “Harapannya hal yang telah direncanakan dapat direalisasikan sesuai rencana,” ujarnya.(ris/infoBPIW)