BPIW Kementerian PUPR melakukan Sharing Knowledge bersama dengan perwakilan Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) dan National Agency for Administrative City Construction (NAACC) Korea Selatan. Pihak Korea membagikan pengalaman mengenai pengembangan Smart City Sejong, Korea Selatan melalui video conference (vicon), Selasa, 12 Januari 2021.
Kepala BPIW Hadi Sucahyono mengatakan dengan latar belakang narasumber yang berbeda-beda, maka informasi yang didapat juga beragam, seperti mengenai penyiapan lahan, kebutuhan infrastruktur untuk pengembangan kota tersebut, desain kota, biaya, mengenai kelembagaan, dan skema pembiayaan.
“Mereka mengembangkan smart city itu dengan melibatkan banyak kementerian. Pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia juga melibatkan berbagai instansi,” ungkap Hadi. Setelah pertemuan ini, akan dilakukan pertemuan selanjutnya yang akan melibatkan Tim Satgas IKN.
Dalam kesempatan tersebut, Hyungwook Choi dari NAACC menjelaskan tujuan pengembangan kota tersebut untuk mendorong pembangunan yang seimbang dan meningkatkan daya saing negara. Ia juga menjelaskan pengembangan Sejong dari perspektif urban planning, termasuk dalam lingkup metropolitannya.
Selain Choi, pemapar lainya Hee Yup Yoon dari Korea Land and Housing Corporation (LH) menjelaskan Creates A New City. Ia menyampaikan proses perencanaan pengembangan smart city Sejong termasuk penyusunan dasar hukum dari pendirian kota tersebut.
Narasumber lain yaitu Chaewook Lim menjelaskan dalam membuat Masterplan atau Rencana Induk Kota Sejong digelar juga Kompetisi Internasional.
Sedangkan Hong Seung Soo menjelaskan mengenai perkiraan biaya investasi dan mekanisme pembiayaan pembangunan smart city Sejong. Ia menyatakan dalam membangun smart city dibutuhkan anggaran dan lahan yang perlu diperhitungkan dengan matang. (Hen/infobpiw)