Pembangunan Anjungan Cerdas di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendapat apresiasi dari Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Hal itu terungkap saat rombongan DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis meninjau langsung proses pembangunan Anjungan Cerdas dan Bendungan Tugu pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Jawa Timur, Jumat, (14/7) kemarin.
Fary menyatakan, pembangunan Anjungan Cerdas merupakan konsep baru yang patut diapresiasi sebagai sarana meningkatkan keamanan berkendara serta meningkatkan perekonomian di wilayah di sekitarnya. “Kendati begitu pembangunan Anjungan Cerdas jangan sampai mengakibatkan kemacetan seperti keberadaan rest area kebanyakan,” ujarnya.
Di tempat sama, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ridho Matari Ichwan menerangkan, pembangunan Anjungan Cerdas ini menganut beberapa konsep yang diaplikasikan BPIW. Antara lain, ungkap Rido, pertama hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR bahwa dalam perjalanan, seorang pengemudi memerlukaN istirahat setelah mengemudi selama 4 jam berkendara. Kedua, lanjut Rido, BPIW menerapkan konsep pengembangan wilayah strategis.
“Ada kawasan-kawasan khusus untuk dikembangkan. Hadirnya Anjungan Cerdas ini juga sebagai upaya pengembangan wilayah di sekitar Lingkar Wilis, yakni Kabupaten Trenggalek, Ponorogo,Tulung Agung, Madiun, Kediri, Nganjuk ” terang Rido.
Lebih lanjut Rido menerangkan, luas dari Anjungan Cerdas Tugu mencapai luas 3,1 hektare. Pembangunan Anjungan Cerdas diharapkan rampung pada awal 2018. “Fungsi dari Anjungan Cerdas ini antara lain berupa fungsi rest area yang nantinya terdapat lahan parkir yang ditambahkan dengan adanya pemasaran produk-produk lokal sebagai showcase atau contoh yang bisa dibelanjakan secara retail/grosir serta ruang informasi infrastruktur di wilayah sekitarnya ,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Bendungan, Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih mengatakan, pembangunan Bendungan Tugu dimulai sejak tahun 2014. “Di sini terdapat dua bendungan yakni bendungan Tugu dan Bagong dengan tinggi bendungan 89 meter, kapasitas menampung air sebanyak 12 juat meter kubik dengan luas genangan 41,7 hektare,” terangnya.
Hingga pertengahan 2017 pembangunan bendungan ini sudah 63% rampung. Manfaat dari dibuatnya bendungan ini adalah untuk mengairi 1.200 hektare (irigasi) desa di sekitarnya dan untuk pengendalian banjir.(Lia/Ing/ infoBPIW)