Jakarta - Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto Dardak menilai bahwa infrastruktur untuk mudik lebaran tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena sejumlah ruas tol baru pada arus mudik tahun ini mulai bisa dilewati, sehingga pemudik khususnya di Pulau Jawa akan memiliki banyak pilihan alternatif jalur mudik.
“Lalu rekonstruksi jalan untuk jalur mudik lebaran akan selesai pada H-30 lebaran, sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas pada saat arus mudik nanti,” kata Hermanto dalam program talkshow ‘Indonesia Bicara’ diMNC News Channel yang membahas mengenai Pembangunan Infrastruktur untuk Persiapan Mudik Lebaran 2016 di Jakarta, Rabu (8/6).
Ia memperkirakan bahwa jalur mudik lebaran yang paling padat saat arus mudik nanti adalah jalur utara, khususnya Nagreg dan Simpang Jomin namun pada tahun ini akan dilakukan rekayasa teknis di Nagreg. Sementara untuk mengatasi kemacetan di Simpang Jomin akan dibuka Tol Pejagan-Pemalang Seksi I (Pejagan-Brebes Barat) sepanjang 14,20 kilometer dan Seksi II (Brebes Barat-Brebes Timur) sepanjang enam kilometer.
Lanjut Dardak, untuk jalur utara sepanjang kurang lebih 300 kilometer nanti akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Merak langsung menuju Tol Dalam Kota Jakarta, dan sudah terkoneksi dengan Tol Palimanan menuju Tol Pejagan-Pemalang. Kemudian untuk jalur selatan dari Pelabuhan Merak dapat melalui Cibaliung yang sudah terkoneksi menuju Pelabuhan Ratu dan Pangandaran.
Langkah lainnya untuk mengatasi kemacetan saat arus mudik, akan diberlakukan sistem pembayaran jalan tol terintegrasi pada Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). “Langkah ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengurangi kepadatan yang kerap kali terjadi di gerbang tol,” ucap Dardak.
Dardak pun berharap, masyarakat Indonesia tidak membuka pasar tumpah di jalan yang dilalui oleh pemudik nanti, karena akan menambah kepadatan dan mengurangi keselamatan di jalan. Untuk mengatasi ini diperlukan koordinasi lebih lanjut antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam menangani pasar tumpah tersebut.
Pengamat Transportasi, Deddy Herlambang mengatakan bahwa sekitar 91 persen pemudik lebaran menggunakan jalur darat. Untuk itu, perlu adanya regulasi dan sarana yang tepat dalam mengatasi pertumbuhan transportasi. “Ke depan perlu adanya suatu campaign yang mengajak masyarakat untuk mudik menggunakan angkutan umum dibandingkan dengan angkutan pribadi karena lebih aman dan efisien,” ucap Deddy. (INI)