Kementerian PUPR Tetap Berkomitmen Membangun Infrastruktur di Lima KSPN Super Prioritas Meski di Masa Pandemi Covid-19

Layanan Informasi BPIW     |     30 Oct 2020     |     10:10     |     1537
Kementerian PUPR Tetap Berkomitmen Membangun Infrastruktur di Lima KSPN Super Prioritas Meski di Masa Pandemi Covid-19

Kementerian PUPR terus melaksanakan pembangunan infrastruktur di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)  Super Prioritas yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo  (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara),dan Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat). Meski di tengah pandemi Covid-19 komitmen untuk membangun infrastruktur di lima KSPN tersebut tetap dilakukan.

Kepala BPIW Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menjelaskan untuk KSPN Danau Toba sedang dilakukan beberapa pembangunan infrastruktur seperti pelebaran alur sungai di Tano Ponggol Kabupaten Samosir. Hal ini dilakukan agar kapal pesiar dapat melintas di Pulau Samosir. Selain itu juga dibangun jembatan.  “Ada juga pengembangan Kampung Huta Ulos Hutaraja dan Huta Siallagan dan pembangunan integrated rest area di Lumban Pea dan Lumban Julu. Dengan adanya integrated rest area, maka produk lokal dapat dipasarkan di sana,” ujar Hadi saat melakukan pertemuan dengan Bank Indonesia melalui video conference, Kamis, 22 Oktober 2020.

Sedangkan untuk KSPN Borobudur, terdapat beberapa dukungan infrastruktur antara lain pembangunan empat pintu gerbang menuju Candi Borobudur. Selain itu dilakukan peningkatan kualitas rumah untuk dijadikan homestay.  

Kementerian PUPR juga turut mendukung persiapan perhelatan akbar MotoGP yang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat tahun depan. Dukungannya berupa pembangunan jalan akses dari bandara menuju Mandalika, tempat digelarnya balapan internasional tersebut.  

Tidak hanya itu, dukungan pembangunan infrastruktur sektor PUPR juga dilakukan untuk KSPN Labuan Bajo seperti pengembangan kawasan wisata Batu Cermin, Air Terjun, dan Puncak Waringin. “Jaringan jalan juga diperbaiki termasuk ke arah pelabuhan baru, Pak Presiden minta pelabuhan dipindahkan dari Labuan Bajo. Pulau Rinca, tempat habitat komodo sedang ditata demikian juga di Kampung Ujung,” ucap Hadi.   Kemudian, untuk KSPN Likupang, Kementerian PUPR membuat jalan akses dari bandara menuju kawasan wisata seperti Pantai Paal.

Disamping itu, BPIW saat ini sedang menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) untuk KSPN Danau Toba,  Borobudur, dan Lombok. Penyusunan ITMP tersebut mendapat bantuan dari Bank Dunia. Tahun depan, akan dilanjutkan dengan penyusunan ITMP untuk KSPN Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Wakatobi.

“Bila bicara ITMP maka melibatkan beberapa instansi, yakni Kementerian PUPR, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, dan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal),” ucap Hadi. Dalam menyusun ITMP ini menurut Hadi ada beberapa komponen yang dibuat, yakni komponen analisis kelembagaan, supply  dan demand, analisi kondisi awal, serta peluang dan hambatan. “Kita membuat skenario pertumbuhan. Kemudian kita menerima berbagai masukan dari pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, dan perguruan tinggi, serta kalangan lainnya melalui Focus Group Discussion (FGD),” ujarnya.  

Pemangku kepentingan terutama Pemerintah Daerah dilibatkan dalam proses perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur sektor PUPR jangka pendek melalui Konsultasi Regional (Konsultasi Regional). 

Dalam dialog tersebut, dari Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia diwakili Bambang Satya Permana, Warsono, dan Agung.  Warsono menjelaskan bahwa data-data yang diberikan BPIW terkait perkembangan dukungan terhadap Lima KSPN Super Prioritas tersebut diperlukan dalam proses assesment yang sedang dilakukan dalam rangka melihat secara detail investasi dari sektor pariwisata, karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.  (Hen/ infobpiw)  

 

 

 

 

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: