BPIW Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III mendukung percepatan pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata (Kota Makassar-Kab. Maros-Kab. Gowa-Kab. Takalar).
Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Rencana Pengembangan Wilayah Metropolitan Mamminasata yang juga disiarkan secara video conference (Vicon), Selasa (20/10).
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, BPIW, M. Rudy Siahaan saat menyampaikan sambutan dan arahan mengatakan, kegiatan FGD tersebut dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan pemerintah daerah, guna menjaring banyak masukan dan informasi untuk skenario pembangunan di kawasan Metropolitan Mamminasata.
Ia berharap, data dan informasi terkait potensi di kawasan Metropolitan Mamminasata dapat dikomunikasikan ke tim BPIW. “Untuk kemudian dilakukan penyusunan MPDP, pra studi kelayakan, dan pra desainnya,” ungkap Rudy.
Lebih lanjut, Rudy menerangkan, sasaran digelarnya FGD tersebut untuk membuat skenario pembangunan infrastruktur jangka menengah pada masa kehidupan normal baru, serta pengembangan infrastruktur dalam stimulus percepatan pemulihan ekonomi.
Dijelaskannya, Kementerian PUPR dapat mendukung pengembangan Metropolitan Mamminasata, antara lain pada sektor Sumber Daya Air (SDA) seperti, pembangunan bendungan, jaringan irigasi, sumber air baku untuk masyarakat dan lainnya.
"Kemudian, ada dukungan dari sektor konektivitas, seperti pembangunan jalan akses bandara, jalan nasional, jembatan serta lainnya," terang Rudi. Untuk sektor Cipta Karya, seperti penataan pemukiman kumuh, sanitasi, penyediaan air bersih, taman dan lainnya. Adapun, untuk sektor Perumahan seperti penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat, rumah susun ataupun rumah khusus dan lainnya.
Rudy mengatakan, arah kebijakan pembangunan Pulau Sulawesi dalam RPJMN 2020-2024, antara lain memperkuat Sulawesi sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Kemudian, pengembangan industri berbasis logistik, lumbung pangan nasional, maritim atau kelautan," ujarnya.
Rudy juga menambahkan, Sulawesi juga diarahkan memiliki hilirisasi industri berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan tambang. "Selain itu, perlu ada pendekatan mitigasi dan adaptasi bencana dalam pembangunan wilayah di Sulawesi," terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III. A, Erwin Adhi Setyadhi mengatakan, saat ini tim penyusun rencana pembangunan Metropolitan Mamminasata masih menjaring dan menganalisa informasi, untuk kemudian melakukan penajaman program. "Untuk kemudian akan disusun rencana pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata," terang Erwin.
FGD ini diikuti peserta dari unit organisasi di Kementerian PUPR, perwakilan Pemerintah Provinsi Sulsel, serta perwakilan pemerintah kota/kabupaten di Kawasan Metropolitan Mamminasata (ris/infoBPIW)