Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menjalankan tugas dan fungsi memerlukan keahlian berbagai bidang keilmuan. Salah satunya geografi karena data-data geografi sangat membantu dalam penyusunan perencanaan pengembangan wilayah.
Hal itu diungkapkan Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono yang didampingi jajaran pejabat dan staf BPIW saat menyambut kunjungan Himpunan Mahasiswa Geografi Pembangunan (HMGP), Universitas Gajah Mada (UGM) ke Kantor BPIW Kementerian Pekerjaan PUPR di Jakarta, Rabu (6/2)/
Hadi menyatakan, dalam organisasi Kementerian PUPR BPIW memiliki tugas dan fungsi sebagai perencana. Kemudian, Sekretariat Jenderal (Sekjen) memiliki tugas dan fungsi sebagai pengorganisasian, Inspektorat Jenderal (Irjen) memiliki tugas dan fungsi sebagai pengawasan.
Selain itu, tugas dan fungsi pelaksana teknis pada Bina Marga untuk pengembangan jalan nasional, Cipta Karya untuk pengembangan permukiman, Sumber Daya Air untuk pengembangan bendungan dan Penyediaan Perumahan untuk pengembangan perumahan rakyat, baik rumah tapak maupun rumah susun. “Seperti pembangunan rumah susun untuk mahasiswa di UGM,” ujar Hadi yang diiringi riuh tepuk tangan.
Hadi juga menerangkan, Kementerian PUPR dalam melakukan pengembangan infrastruktur kini telah menggunakan pendekatan yang berbasis spasial atau wilayah yang diistilahkan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
"Nah basis spasial ini sangat erat hubungannya dengan geografi, baik peta kewilayahan, peta penduduk dan lainnya," ungkap Hadi sambil menambahakan, saat ini seluruh wilayah di Indonesia seluruhnya telah dikelompokan ke dalam 35 WPS.
Pendekatan WPS tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan infrastuktur PUPR yang berjalan secara terpadu, konprehensif, cepat mengatasi kesenjangan infrastruktur di kawasan Barat dan Timur, sera pembangunan dapat berjalan sesuai daya dukung serta daya tampung.
Dalam pelaksanaan tugas pengembangan infrastruktur PUPR, lanjutnya, Kementerian PUPR senantiasa dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan kementerian/lembaga terkait sejak tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan pembangunan infrastrukturnya.
Hadi juga menghimbau para mahasiswa yang berkunjung dapat serius dan rajin belajar, agar dapat segera menyelesaikan kuliahnya dengan baik. “Setelah lulus semoga diantara yang berkunjung ini, ada yang dapat bergabung di BPIW,” ungkap Hadi.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Mahasiswa Geografi UGM, M. Hafiz menyatakan, tujuan kunjungan para mahasiswa geografi ke BPIW Kementerian PUPR sebagai upaya menambah pengetahuan mahasiswa dalam dunia praktis.
Ia menjelaskan, mahasiswa yang turut dalam rombongan "HMGP Mampir-mampir" merupakan angkatan menengah hingga akhir, yakni angkatan 2016 dan 2017. “Kami setiap tahun, saat libur kuliah seperti sebelum memasuki semester baru, punya agenda rutin melakukan kunjungan kepada instansi terkait yang memiliki keterkaitan erat dengan geografi,” akunya.
Hafiz mengakui, kegiatan tersebut dilakukan selain agar para mahasiswa mendapat pengetahuan dunia praktisi, diharapkan juga akan terjalin silaturahmi serta kerja sama yang antara Fakultas Geografi UGM dan BPIW.
Ia mengakui, saat ini sudah ada beberapa alumni Fakultas Geografi UGM yang telah tergabung di BPIW. “Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi lulusan Fakultas Geografi UGM yang bergabung memperkuat kinerja BPIW,” terangnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan, dilakukan terlebih dahulu proses tukar menukar cindera mata dan foto bersama.(ris/infoBPIW)