Di bulan Januari 2022 ini, Generasi Muda BPIW tengah gencar-gencarnya menyerap ilmu dari unit organisasi (unor) yang menangani infrastruktur PUPR yakni Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga (BM), Cipta Karya (CK), dan Perumahan atau biasa disebut ABCP.
Ajang transformasi pengetahuan ini “dibingkai’ dalam kegiatan yang bertema “Internalisasi Pemahaman Infrastruktur SDA, Konektivitas serta Permukiman dan Perumahan bagi Generasi Muda BPIW”. Pada Kamis 20 Januari, kegiatan yang diadakan di Lantai 8 Gedung Ditjen SDA ini merupakan sesi ketiga dari rangkaian kegiatan internalisasi dengan menghadirkan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Ditjen CK, Pandu Gunadi Atmosukarto.
Pembukaan acara dilakukan oleh Sekretaris BPIW Iwan Nurwanto dan menyampaikan harapan bahwa generasi muda BPIW sudah semestinya memahami tugas dan fungsi dari unor-unor di Kementerian PUPR terutama ABCP. Pemahaman tersebut akan sangat mendukung pekerjaan BPIW didalam membuat perencanaan dan pemrograman.
“Acara transformasi ilmu ini justru merupakan keinginan dari para generasi muda BPIW. Hal itu bagus sekali, karena mereka ada inisiatif dan saya yakin mereka akan cepat menyerap ilmu yang diberikan para narasumber,” ucapnya. Ia berharap dengan kegiatan ini para generasi muda dapat mengetahui secara jelas pembangunan infrastruktur yang dibuat ABCP, mulai dari perencanaan hingga pembangunan fisik.
Kala itu, Pandu Gunadi Atmosukarto memaparkan mengenai Strategi Perencanaan dan Pemrograman Pembangunan Infrastruktur Permukiman. Selain itu dijelaskan bahwa Renstra Ditjen CK memprioritaskan penanganan sektor air minum, sanitasi dan permukiman kumuh perkotaan dan terdapat 12 Major Project yang terkait tugas dan fungsi Ditjen CK. “Dari 12 major project ini diturunkan menjadi program dan kegiatan yang dilaksanakan CK pada 2020-2024,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan mengenai bisnis proses. Menurutnya, Ditjen CK telah memulai proses bisnisnya melalui perencanaan, pemrograman, dan penganggaran dalam siklus 2 tahunan. Selain itu sinkronisasi perencanaan dan program dengan unit organisasi lain di Kementerian PUPR seperti BPIW dan Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri (PAKLN) .
Dalam melaksanakan program infrastruktur menurutnya ada lima yang diprioritaskan Ditjen CK yakni Committed - MYC lanjutan, Direktif Presiden, Program Kerakyatan, Arahan Menteri, dan Pemenuhan SPM/Renstra. Untuk tahun anggaran 2022 menurutnya Ditjen CK memprioritaskan infrastruktur air minum dan sanitasi. “Dua hal itu merupakan arahan Bapak Menteri PUPR,” ujarnya.
Pandu juga menyebutkan bahwa Ditjen CK mendorong kemandirian pemerintah daerah dan terus berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lain “Ditjen CK turut mendukung keterpaduan penanganan infrastruktur PUPR dengan unor lainnya di lokasi atau tematik prioritas,” ucapnya. Kegiatan yang dimoderatori Djuang Fajar Sadikin dari Pusat Pengembangan Infrastrastruktur Wilayah Nasional ini diisi dengan tanya jawab dengan para peserta yang hadir. (Hen/infobpiw)