Generasi Muda BPIW Kementerian PUPR kembali menggelar kegiatan “Internalisasi Pemahaman Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), Konektivitas serta Permukiman dan Perumahan bagi Generasi Muda BPIW”, di Lantai 8 Gedung Ditjen SDA, Rabu, 19 Januari 2022. Kegiatan rangkaian ke-2 ini diikuti jajaran generasi muda di lingkungan BPIW.
Kepala BPIW, Rachman Arief Dienaputra saat menutup acara rangkaian ke-2 menyampaikan, kegiatan internalisasi diharapkan dapat memperkaya pemahaman para generasi muda BPIW mengenai bisnis proses pembangunan infrastruktur di Ditjen Bina Marga. "Kegiatan internalisasi ini sudah menghadirkan perwakilan dari Ditjen Sumber Daya Air (SDA), sekarang dari Ditjen Bina Marga, nantinya ada dari Ditjen Cipta Karya, dan Perumahan, termasuk dari Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian PUPR," terang Arief.
Menurutnya, kegiatan tersebut akan bermanfaat bagi generasi muda BPIW untuk mengetahui lebih mendalam mengenai rencana strategis, rencana kerja tahunan, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dibuat ditjen teknis di lingkungan Kementerian PUPR.
Arief berharap, kedepannya kajian yang dilakukan BPIW dapat diimplementasikan ditjen-ditjen teknis di lingkungan Kementerian PUPR. "Seusai amanah Bapak Menteri PUPR yang berharap BPIW dapat menjadi integrator dan kolaborator perencanaan dan pemrograman," ujar Arief.
Di tempat yang sama, saat membuka kegiatan Sekretaris BPIW, Iwan Nurwanto menuturkan, kegiatan ini merupakan implementasi tindak lanjut dari aspirasi generasi BPIW saat melakukan dialog dengan Kepala BPIW, akhir tahun 2021. "Ide kegiatan ini muncul dari kegiatan Dialog Generasi Muda BPIW dengan Kepala BPIW," terangnya. Iwan berharap, kegiatan ini akan semakin meningkatkan pemahaman generasi muda BPIW dalam perencanaan dan pemrograman infrastruktur bidang PUPR.
Pada rangkaian acara ke-2 ini menghadirkan nara sumber Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga, Miftachul Munir. Ia memaparkan, kondisi saat ini panjang jalan nasional mencapai 47.017 km dengan tingkat kemantapan 92,2% mantap, panjang jalan provinsi 54.554 km dengan tingkat kemantapan 75% mantap, dan panjang jalan kabupaten/kota 437.782 km dengan tingkat kemantapan 65% mantap. “Total panjang jaringan jalan, belum termasuk jalan tol mencapai 539.353 Km,” papar Munir.
Ia juga menerangkan target kinerja Ditjen Bina Marga pada 2020-2024, yakni 47.017 Km pemeliharaan jalan nasional, 27.442 Km peningkatan jalan nasional, 510.366 M jembatan terpelihara, 38.726 M jembatan dibangun, 31.053 M Fly Over dan Underpass dibangun, serta 2.500 Km jalan tol baru atau beroperasi. "Yakni untuk jalan tol Trans Jawa, Non-Trans Jawa, Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi," terangnya.
Kemudian, lanjut Munir, target kinerja 3.000 Km jalan nasional baru, yakni 2.642,4 Km jalan strategis lintas utama pulau, 253 Km jalan yang mendukung kawasan prioritas, serta 104 Km panjang jalan akses simpul transportasi seperti pelabuhan dan bandara," terangnya. Ia menambahkan, 1.000 Km dukungan jalan daerah.
Untuk arah kebijakan dan strategi utama penyelenggaraan jalan, ungkap Munir, pembangunan jalan meliputi penanganan pembangunan jalan sampai dengan perkerasan, pembentukan badan jalan serta peningkatan jalan baru. “Pembangunan jembatan, selaras dengan pembangunan jalan dan persiapan pembangunan jembatan bentang panjang,” terangnya. Ia juga mengatakan, preservasi meliputi penanganan berupa pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rekonstruksi, rehabilitasi, fasilitas pelengkap jalan serta pelebaran menuju standar.
Untuk pelebaran menambah lajur, ujat Munir, meliputi peningkatan kapasitas jalan nasional terutama di lintas utama pulau serta kawasan metropolitan dan kota besar. “Untuk pembangunan Fly Over dan Underpass, fokus pada kawasan metropolitan, kota besar serta perlintasan sebidang kereta api,” terangnya.
Acara yang sama akan menghadirkan narasumber dari Ditjen Cipta Karya, Perumahan, serta Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian PUPR.(ris/infoBPIW)