Teknologi informasi mempunyai kontribusi penting untuk perwujudan kecerdasan dalam mengelola lingkungan, perusahaan, industri, keamanan, pemerintahan hingga perkotaan. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi untuk membangun Indonesia yang lebih cerdas, Smart Indonesia Initiatives Forum, menyelenggarakan konferensi dan pameran terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Indonesia Cerdas, baik untuk perkotaan maupun komunitas cerdas dalam acara e-Indonesia Initiatives Forum XI: Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia.
Hermanto Dardak selaku Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR berkesempatan untuk menjadi salah satu keynote speaker di acara tersebut. Di dalam forum pertemuan yang menghadirkan beberapa Menteri kabinet kerja, para peneliti, pengembang industri, beberapa Direksi BUMN, pemegang otoritas, akademisi, Walikota dan Pemerintah Daerah terkait lainnya, Hermanto Dardak memaparkan mengenai dukungan infrastruktur PUPR untuk pengembangan Kota Cerdas di Indonesia dan mendiskusikan hasil-hasil penelitian, pengembangan maupun usulan yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan TIK untuk infrastruktur Indonesia.
“Dengan embrio Kota Hijau, ide dan konsep Kota Cerdas perlu terus dikembangkan dan didesiminasikan, agar ke depan kota-kota di Indonesia menjadi aman, nyaman, produktif dan efisien, serta berkelanjutan,” tutur Dardak dalam forum yang diadakan di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dardak juga menjelaskan bahwa, melalui perwujudan 8 Atribut Kota Hijau yang meliputi smart development planning, smart green open space, smart transportation, smart waste management, smart water management, smart building, smart energy dan smart community, Kementerian PUPR telah mengawali pengembangan Kota Cerdas di Indonesia. Namun demikian, upaya ini perlu terus dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kawasan yang didukung dengan infrastruktur terpadu, khususnya TIK.
“Langkah konkrit dukungan Kementerian PUPR adalah inkubasi Kota Cerdas dan Anjungan Cerdas. Keterlibatan semua stakeholders kunci yang didorong melalui triple helix dibutuhkan untuk mewujudkan Kota Cerdas secara utuh dan menyeluruh,” lanjut Dardak dalam forum yang diadakan pada tanggal 15-16 Oktober ini.
Dalam akhir paparannya, Dardak menjelaskan bahwa dengan adanya tuntutan Kota Cerdas, para insinyur mempunyai peran vital untuk mengembangkan karyanya dalam memberikan nilai tambah terhadap lingkungan terbangun, serta menciptakan harmonisasi antara aspek sosial, lingkungan, dan infrastruktur. (humasbpiw/ini)