Guna mengembangkan enam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Lombok (Nusa Tenggara Barat atau NTB), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur atau NTT), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) pemerintah dengan dukungan Bank Dunia melaksanakan program Indonesia Tourism Development Project (ITDP). Dalam program ITDP tersebut, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memegang tanggung jawab sebagai executing agency.
Sehubungan dengan hal itu, Kepala BPIW, Rachman Arief Dienaputra melakukan kunjungan kerja (kunker) ke salah satu lokasi ITDP, yakni Lombok, Senin, 8 Mei 2023. Kunker ini untuk melakukan monitoring dan evaluasi program tersebut. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan subproject ITDP sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga manfaat yang diterima masyarakat akan optimal.
Kepala BPIW bersama Ketua Central Project Management Unit (CPMU) ITDP, A. Gani Ghazaly Akman, memimpin kunjungan lapangan yang diikuti oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II, Melva E. Marpaung selaku Wakil Ketua CPMU.
Para kepala balai yang turut mendampingi antara lain Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB, dan Kepala Balai Wilayah Sungai NTB. Selain itu juga hadir Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah IIC Kepulauan Nusa Tenggara, perwakilan Project Management Unit (PMU) Cipta Karya, serta jajaran tim pelaksana masing-masing subproject.
Beberapa subproject yang dilaksanakan Kementerian PUPR meliputi Pelebaran Jalur Jemenang - Bayan - Sembalun, optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Senaru, Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse Derived Fuel (RDF) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, dan Optimalisasi SPAM Mandalika.
Pelebaran Jalur Pemenang-Bayan-Sembalun tersebut ditargetkan rampung pada Juni 2024 mendatang. Pekerjaan pelebaran jalur ini juga mencakup penggantian empat unit jembatan yang berada di sepanjang ruas jalan nasional tersebut.
Pelebaran jalur akan sangat berpengaruh terhadap konektivitas menuju kawasan pariwisata Gunung Rinjani melalui Kota Tanjung di Lombok Utara. Diharapkan peningkatan aksesibilitas menuju Rinjani ini akan mampu mendorong pengembangan pariwisata Lombok sesuai dengan konsep yang termuat dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Lombok.
Optimalisasi SPAM yang dilakukan Kementerian PUPR melalui ITDP ini tidak hanya di kawasan Senaru Kabupaten Lombok Utara, tapi juga di kawasan Mandalika Kabupaten Lombok Tengah. Peningkatan pelayanan air minum di dua kawasan pariwisata utama itu diharapkan akan mampu meningkatkan dukungan amenitas bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Kemudian, pembangunan TPST RDF di TPA Regional Kebon Kongok yang berada di Kota Mataram merupakan upaya peningkatan dukungan pengolahan persampahan yang melayani Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Kota Mataram merupakan pusat pelayanan di Pulau Lombok yang sedang dikembangkan pariwisata berbasis Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Sementara program ITDP merupakan salah satu program kerja sama kolaborasi antara pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan Bank Dunia. Sumber pendanaan ITDP juga memanfaatkan pinjaman Bank Dunia serta dukungan APBN di enam lokasi pariwisata prioritas nasional di Indonesia yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Lombok di NTB, Labuan Bajo di NTT, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Ditargetkan akhir tahun 2024 program ITDP ini rampung dilaksanakan termasuk seluruh subproject. (Arya/Tiara)