BPIW Lakukan Rapat Koordinasi Persiapan Integrated Masterplan for Priority Destination

Layanan Informasi BPIW     |     28 Jan 2017     |     02:01     |     1082
BPIW Lakukan Rapat Koordinasi Persiapan Integrated Masterplan for Priority Destination

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melakukan Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Integrated Masterplan for Priority Destination Danau Toba, Borobudur, dan Lombok di Jakarta, Kamis (27/1).

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Keuangan, dan Badan Otorita Danau Toba, serta Bank Dunia.

Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan menjelaskan, pemaparan TOR Integrated Tourism MasterPlan Danau Toba, Borobudur, dan Lombok dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan penyempurnaan dari semua pihak pemangku kepentingan.

Rido menerangkan, pinjaman Bank Dunia diharapkan dapat efektif pada tahun 2018. Walaupun begitu, Kementerian PUPR tetap memberikan dukungan untuk 3 destinasi pariwisata pada tahun 2017. Untuk kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dukungan infrastruktur PUPR yang diberikan mencakup 7 kabupaten di sekitar Danau Toba yakni, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Samosir.

“Antara lain, seperti pelebaran Jalan Ujung Aji-Batas Kota Kabanjahe, pelebaran Jalan Tol Medan-Kualanamu, preservasi dan pelebaran Jalan Siborongborong Tarutung-Batas Kota P. Sidempuan,” terangnya. 

Ada juga pembangunan sanitasi masyarakat di Kabupaten Karo. Pembangunan bendung dan jaringan daerah irigasi (DI) Sidilanitano, Kabupaten Tapanuli Utara. Rehabilitasi jaringan irigasi DI Hutapaung Parmiahan Tahap I, Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk pembangunan pemeliharaan DI Sihorahora dan lainnya.  

Untuk KSPN Borobudur, lanjutnya, ada rencana pengembangan di kawasan sekitar Borobudur seperti pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Progo dan anak-anak sungainya di Kulon Progo. “Ada juga pemeliharaan rutin Jalan Secang-batas Kota Magelang, Penyusunan RTBL (Tata Bangunan dan Lingkungan,-red) Kawasan Candi Mendut di Kabupaten Magelang,” terangnya. Ada juga, lanjut Rido, penyusunan RTBL Kawasan Candi Pawon Kabupaten Magelang dan lainnya.

Rido menerangkan, untuk KSPN Mandalika pengembangan infrastruktur melingkupi menyeluruh di Pulau Lombok. Seperti yang ada rencana rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi (DI) Remeneng Kompleks Kabupaten Lombok, rehabilitasi jaringan irigasi DI Tanggik Kompleks Kabupaten Lombok Timur, pembangunan embung serbaguna Bangka Kabupaten Lombok Tengah dan lain-lain.

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW Hadi Sucahyono mengatakan, TOR Integrated Tourism MasterPlan Danau Toba, Borobudur, dan Lombok akan terus disempurnakan, dan BPIW masih menerima masukan dan usulan dari para pemangku kepentingan sebelum dilakukan finalisasi TOR Integrated Tourism Masterplan.

“Ya kita harapkan, seminggu setelah paparan ini TOR Integrated Tourism MasterPlan dapat menjadi dokumen untuk diproses tahap berikutnya,” terang Hadi.

Di tempat yang sama, Senior Private Sector Specialist Trade and Competitiveness, Bank Dunia, Bertine Kamphuis mengakui, rancangan TOR Integrated Tourism MasterPlan yang telah dipaparkan BPIW sudah bagus. “Sepertinya tinggal mengakomodir sedikit masukan, pada prinsipnya rancangan yang ada telah lengkap,” terangnya. (ris/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: