Badan Pengembangan Wilayah (BPIW) bertekad terus melakukan penguatan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan kerjanya. Demikian disampaikan Kepala BPIW Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yudha Mediawan saat membuka “Lokakarya Eksekutif Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko BPIW” di Ruang Serba Guna Lantai 17 Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa 20 Juni 2023. “Pelaksanaan lokakarya ini sebagai tindak lanjut dari Gerakan Kepatuhan BPIW dan pengembangan kompetensi manajemen risiko yang telah digelar pada 20-21 Maret 2023 lalu,” terangnya.
Pelaksanaan lokakarya eksekutif ini merupakan wujud bagian dari internalisasi untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, kapasitas, serta mewujudkan komitmen bersama dalam penyelenggaraan kepatuhan intern, manajemen risiko, serta pembangunan zona integritas. “Khususnya bagi pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan koordinator di lingkungan BPIW,” ujar Yudha.
Dalam banyak literatur, lanjutnya, penerapan Zona Integritas baiknya dilakukan dengan pendekatan top-down. "Dimana pimpinan unit kerja diharapkan dapat menjadi contoh kinerja profesional dan berintegritas kepada jajarannya," ujar Yudha.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pimpinan harus memiliki pemahaman dan kapasitas lebih terhadap kepatuhan intern dan manajemen risiko. "Kegiatan lokakarya hari ini merupakan trigger bagi kita semua, untuk proaktif mendukung penyelenggaran kepatuhan intern dan manajemen risiko di lingkungan BPIW tercinta," terangnya.
BPIW, ujar Yudha, mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan infrastruktur PUPR. "Dengan kontribusi yang sentral dan tanggung jawab yang besar melalui penyusunan perencanaan pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan wilayah. Maka tidak ada pilihan lain selain menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan intern, untuk mengelola risiko yang berpotensi mengganggu kinerja infrastruktur," terang Yudha.
Dalam konteks tugas BPIW, lanjutnya, penerapan manajemen risiko dengan benar dan tepat akan mengurangi berbagai risiko, dimulai dari mengantisipasi kegagalan perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur sampai mengurangi risiko tidak tepat sasarannya program pembangunan fisik infrastruktur PUPR di lapangan.
Ia berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut akan bermanfaat dalam mewujudkan komitmen, meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta kapasitas pelaksanaan khususnya bagi para pimpinan di lingkungan BPIW.
Pada kesempatan tersebut Inspektur V yang mewakili Inspektur Jenderal, M. Rizal menyampaikan arahan “Penguatan Komitmen Bersama Pimpinan dan Pegawai dalam Penerapan SPIP dan Pembangunan Zona Integritas”. Sesuai arahan Menteri PUPR, seluruh insan PUPR harus kuat, kompeten, berani, dan berintegritas. Untuk itu beliau berpesan bahwa pembangunan Zona Integritas, harus terus didorong untuk seluruh unit organisasi Kementerian PUPR, termasuk BPIW.
Lokakarya juga menghadirkan narasumber Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Auditing dan Pengawasan Pembangunan, Binsar H. Simanjuntak yang menyampaikan, “Strategi Pencegahan Risiko Penyimpangan dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Kementerian PUPR 2022-2024 sebagai Upaya Mencapai Budaya Patuh”, serta narasumber praktisi Manajemen Risiko, Djoko Prihardono yang menyampaikan, “Penerapan Manajemen Risiko di Pemerintahan dan Penguatan Budaya Risiko”. Para narasumber menekankan pentingnya aspek kepatuhan dan pengelolaan risiko, untuk mewujudkan BPIW sebagai trusted organization, organisasi yang terpercaya, kredibel, kompeten, dan amanah.
Kegiatan yang ditutup Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional (Kapusnas) BPIW, Zevi Azzaino ini dihadiri juga Sekretaris BPIW, Benny Hermawan, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah (Kapuswil) I BPIW, Boby Ali Azhari, Kapuswil II BPIW, Melva Eryani Marpaung, Kapuswil III BPIW, Abram Elsajaya Barus, serta seluruh pejabat administrator, koordinator, dan sejumlah kepala subbagian tata usaha, subkoordinator dan staf di lingkungan BPIW.(Ris/Tiara)