Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR ikut serta memeriahkan Nusantara Expo, yang diadakan Kementerian Dalam Negeri di Pantai Lewoleba yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dimulai 9 hingga 13 Desember mendatang. Pameran nasional ini sebagai bagian dari peringatan Hari Nusantara ke-17.
Dalam pameran itu, BPIW menampilkan sebaran 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), rencana pengembangan infrastruktur terpadu WPS 19 Kupang-Atampua, dukungan infrastruktur pariwisata Labuan Bajo, rencana induk pengembangan infrasruktur pulau-pulau di NTT, dan Rencana Strategis (Renstra) PUPR.
Pada acara pembukaan Nusantara Expo yang berlangsung, Jumat (9/12) malam yang berlokasi tak jauh dari pantai tersebut, Ketua Bidang Pameran Panitia Pusat Nusantara Expo, Ruhayati Basra mengatakan Hari Nusantara Expo 2016 kali ini, mengambil tema “Tata Kelola Potensi Maritim yang Baik Menuju Poros Maritim Dunia”.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi hasil-hasil yang telah dilakukan sektor-sektor yang berhubungan dengan kelautan, energi, transportasi, dan industri kelautan, dalam mendukung program pemerintah yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Pameran diikuti 115 peserta dari kementerian, satuan kerja perangkat daerah atau SKPD, BUMN, BUMD, dan UKM di NTT. Jumlah standnya mencapai 131 stand,” ujarnya.
Saat membuka kegiatan tersebut, Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni menyatakan kegiatan ini dapat menjadi dorongan bagi Kabupaten Lembata dalam meningkatkan potensi daerah, sehingga ada gairah dari pemerintah pusat untuk memberikan bantuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakannya bahwa secara geografis, Kabupaten Lembata berbatasan laut dengan Negara Timor Leste dan Australia. Kabupaten Lembata merupakan satu dari lima kabupaten yang berbatasan laut dengan dua negara tersebut. Untuk itu menurutnya seluruh aparatur negara harus menjaga keutuhan dan keamanan kawasan perbatasan. “Kita secara bersama-sama harus memberikan perhatian yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hari Nusantara menjadi wujud dukungan dan perhatian pemerintah pusat terhadap daerah-daerah yang berbatasan laut dengan negara lain. TNI Angkutan Laut juga telah melindungi masyarakat di perbatasan laut,” ucap Benny.
Saat membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Panitia Hari Nusantara, Benny mengatakan peringatan hati nusantara sangat penting untuk mengingatkan semua pihak akan konsep wawasan nusantara. Peringatan ini mengukuhkan tekad bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak terpisahkan, meskipun Indonesia ada 17 ribu pulau.
Dikatakannya bahwa peringatan Hari Nasional ini tidak terlepas dari jasa Perdana Menteri Indonesia Ir.H. Joeanda Kartawidjaja (1957-1959), yang mencetuskan laut Indonesia termasuk laut dan kepulauan menjadi satu kesatuan wilyah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tahun 1957. Deklaraasi Joeanda menegaskan kuasa penuh Indonesia dengan segala pulau yang ada. Malam pembukaan tersebut dihadiri beberapa pejabat seperti Penjabat Bupati Lembata Sinun Petrus Manuk, Ketua, dan anggota DPRD Kabupaten Lembata. Acara dimeriahkan dengan berbagai tarian daerah setempat dan pesta kembang api. Pada kesempatan itu Wakil Gubernur dan Bupati beserta beberapa pejabat mengunjungi beberapa stand, salah satu stand BPIW. Kegiatan yang juga menghadirkan KRI Dewa Ruci ini juga dimeriahkan karnaval yang melintasi jalan-jalan di Lembata dan berakhir di area pameran, pada Jumat siang. Hen/indi/infobpiw