BPIW Dorong Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Weda

Layanan Informasi BPIW     |     25 Jun 2023     |     11:06     |     4586
BPIW Dorong Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Weda
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Yudha Mediawan didampingi Kepala Puswil III BPIW, Abram Elsajaya Barus membuka workshop Rencana Pengembangan Infrastruktur Kawasan Prioritas (RPIKP) Weda di Bandung, Jumat-Sabtu, 23-24 Juni 2023.

Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III mendukung terwujudnya percepatan pengembangan Kawasan Industri (KI) Weda di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Hal ini diketahui dalam workshop Rencana Pengembangan Infrastruktur Kawasan Prioritas (RPIKP) Weda yang dibuka langsung Kepala BPIW Kementerian PUPR, Yudha Mediawan di Bandung, Jumat-Sabtu, 23-24 Juni 2023.

Yudha menyampaikan, penyelenggaraan workshop tersebut memiliki arti yang penting untuk pengembangan KI Weda. "Saya ingin tahu proses bisnis yang dilakukan (Puswil III BPIW,-red) dan arahnya, untuk itu tentu saya harus hadir," ungkapnya.

Untuk pengembangan KI Weda, lanjutnya, Kementerian PUPR dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang ditugaskan Presiden RI untuk membuat Perencanaan Pengembangan Weda. “Arahan Bapak Menteri PUPR, secara khusus BPIW dan (Ditjen) Cipta Karya diminta untuk bergabung dengan tim Bappenas,” terang Yudha.

Saat ini, lanjutnya, Bappenas tengah menyusun dokumen perencanaan berupa masterplan untuk tingkat makro. “Tingkat meso, RPIW (Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah,-red), kita akan tajamkan menjadi RPIKP Weda,” paparnya.

Kemudian, ujar Yudha, RPIKP Weda nantinya akan lebih didetaikan Ditjen Cipta Karya menjadi rencana induk dengan skala yang lebih kecil atau Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Weda. Ia menekankan, agar jenjang perencanaan itu saling mengait serta tercipta sinergi yang baik.

Saat ini KI prioritas untuk segera dikembangkan ada lima yang seluruhnya berada di luar Pulau Jawa dan Sumatera, yakni KI Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, KI Sorowako di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatab, KI Konawe di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, KI Weda di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara dan KI Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Yudha mengatakan, pengembangan KI tersebut merupakan terobosan baru. Pasalnya, pada masa lalu pengembangan relatif di Pulau Jawa atau Sumatera. “Saat ini ke wilayah Timur, tentu membuka peluang dapat menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa dan Sumatera,” terangnya.

Ia menilai, Kawasan Timur memang infrastruktur relatif masih kurang memadai dan termasuk kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini SDM ada yang dari luar negeri, sehingga aspek-aspek lingkungan, serta sosial-budaya harus masuk dalam penentuan skenario strategi pengembangan.

Yudha berpesan, perencanaan pengembangan Weda ini harus betul-betul diperhatikan, agar tidak terjadi disparitas antara pusat-pusat kegiatan dengan hinterland-nya (wilayah sekitar). Yudha berharap, kawasan di sekitar Weda tidak ada yang mengalami kekumuhan. Kalau ada kekumuhan harus bisa segera ditangani. Menurutnya, penanganannya nanti dapat dilakukan melalui berbagai skema pendanaan, baik APBN, atau APBD karena daerah mendapat royalti dengan adanya kawasan industri. Selain itu, juga bisa skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha,-red) atau B to B (Business to Business,-red).

Selain memanfaatkan ilmu dan pengalaman dari narasumber, Yudha menyarankan, Tim Puswil III dalam melakukan penyusunan RPIKP Weda melakukan studi ekskursi ke KI yang sudah ada. “Misalnya KI Karawang dan KI Gersik, pengelolaan seperti apa. Termasuk, ke KI Batang sebagai bahan referensi untuk pola pendekatan di Weda,” harap Yudha.

Menurutnya, nara sumber perlu memberi banyak masukan terkait KI Weda. Terlebih, di KI Weda sudah ada sekitar 61 ribu tenaga kerja yang tentunya membutuhkan pengelolaan lahan, energi, air dan sosial-budayanya. “Jangan sampai menimbulkan gap, yang dapat menyebabkan situasi tidak kondusif di Weda,” harap Yudha.

Di tempat sama sebelumnya, Kepala Puswil III BPIW, Abram Elsajaya Barus menyampaikan, workshop ini menghadirkan 2 narasumber terkait rencana pengembangan infrastruktur di KI Weda, yakni Praktisi Pengembangan Wilayah, Kuswardono, serta Pakar Pengembangan Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Sri Maryati.

Hadir dalam workshop tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Infrastuktur Wilayah Nasional (Kapusnas) BPIW, Zevi Azzaino, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III. A BPIW, Riska Rahmadia, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III. B BPIW, Sukamto, subkoordinator dan staf di lingkungan BPIW.(Ris/Tiara)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: