Pegawai BPIW Perlu Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Layanan Informasi BPIW     |     22 Aug 2016     |     06:08     |     926
Pegawai BPIW Perlu Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Capacity building bagi para pegawai Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan sense of belonging. Jiwa kepemimpinan juga penting dimiliki, karena BPIW sebagai lembaga yang membuat perencanaan, juga harus mewujudkan keterpaduan antar satminkal di lingkungan Kementerian PUPR dan menjalin komunikasi dengan sektor lain.

Demikian disampaikan Kepala BPIW, Hermanto Dardak saat memberikan arahan dan membuka kegiatan kegiatan Peningkatan Kepemimpinan Insan BPIW yang mengangkat tema “Building A Sense Of Belonging” di Sentul, Jawa Barat, Jumat (19/8). Dalam acara yang diadakan Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana Sekretariat BPIW tersebut, Dardak juga menyatakan bahwa kegiatan ini juga untuk membangun jiwa managerial yang baik.      

“Dalam membangun organisasi yang tergolong baru seperti BPIW, kita harus memiliki mental dan determinasi yang tinggi. Kita harus menuangkan energi yang lebih untuk memahami ruang lingkup tugas dan fungsi kita, supaya kita bisa menjelaskan kepada semua kalangan bahwa dengan program infrastruktur yang kita buat, dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dardak.

Dalam kesempatan itu Dardak juga menyatakan produk yang dihasilkan BPIW seperti masterplan dan development plan perlu dipelajari dan dipahami secara mendalam, sehingga dapat disampaikan ke sektor-sektor lain. “Bila kita ingin membangun wilayah dan membangun kawasan dalam jangka panjang, kita harus punya kualitas yang jelas sehingga program yang dihasilkan juga  dapat direalisasikan dengan baik,” ungkap Dardak.

Dalam kurun waktu satu tahun ini menurut Dardak sudah dilakukan keterpaduan program dengan empat satminkal seperti Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air, dan Perumahan. Selain itu juga didalam menyusun program infrastruktur dilakukan dengan mekanisme Konsultasi Regional (Konreg) yang didahului dengan Pra Konreg. Pada tahun ini sudah dilakukan Pra Konreg di empat kota, yakni Medan, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Hasil dari Pra Konreg dirangkum dalam Konreg di Jakarta. 

“Kita mereformasi cara menyusun program, dimana kalau dulu Konreg dilakukan masing-masing satminkal, sekarang kita padukan. Program prioritas kita susun, baru kita melakukan Pra Konreg, kita lakukan di empat kota. Semua kepala Badan Perencanaan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum daerah, dan kita di Kementerian PUPR, duduk bersama menyusun program prioritas tahun depan,” tutur Dardak lagi. Dalam Pra Konreg dibahas beberapa hal seperti program yang diperlukan  pada suatu kawasan pertumbuhan.

“Jadi apa saja program yang diperlukan supaya terpadu dan sinkron dan mendukung sektor yang lain. Sektor lain bahkan kita ajak. Kita juga membuat rencana strategis atau renstra yang merupakan development plan kita selama 5 tahun,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Dardak juga memaparkan beberapa hal, seperti dukungan infrastruktur PUPR terkait pengembangan 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), 17 Kawasan Industri Prioritas, serta dukungan terhadap kawasan strategis lainnya.  Menurut Dardak beberapa masterplan dan development plan sudah  dilakukan seperti development plan KSPN Danau Toba, masterplan pengembangan kawasan pertumbuhan di WPS Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru 2025, dan masterplan pengembangan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke 2025.     

Sementara itu Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana BPIW, Hasna Widiastuti dalam laporannya mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) BPIW dalam mendukung keterpaduan infrastruktur wilayah. Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 peserta di lingkungan BPIW terdiri dari pejabat tinggi pratama, pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pelaksana Sekretariat BPIW. 

Acara tersebut juga dihadiri tamu undangan, salah satunya mantan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW yang kini menjabat sebagai Direktur Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR. “Diharapkan acara ini dapat menggali potensi diri dan kualitas pribadi, membentuk individu yang handal, serta meningkatkan keakraban pejabat dan pelaksana,” ujar Hasna.

Pada saat itu juga diisi dengan pemaparan materi tentang kepemimpinan oleh Betti Alisjahbana dari Quantum Business Leadership Center.  Menurut Betti kepemimpinan sangat penting dalam mengembangkan tim, karena visi dan misi suatu  instansi dapat direalisasikan dengan dukungan dari tim yang solid. “Tugas dari pimpinan adalah mengembangkan tim sehingga dapat bekerja maksimal untuk tercapainya visi dan misi. Tantangannya BPIW dibentuk dari personil dari tempat yang berbeda-beda. Untuk itu dibutuhkan rasa memiliki organisasi dan kerjasama yang baik ,” tukasnya.  

Selain diisi paparan,  acara tersebut juga diwarnai dengan pemberian kenang-kenangan kepada mantan Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana BPIW, Etty Winarni yang telah memasuki masa purnabhakti. Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang memupuk kebersamaan dan kerjasama antar insan BPIW. Hen/Dar/infobpiw

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: