Kunjungi BPIW, Dewan Perwakilan Daerah RI Bahas Pembangunan Infrastruktur di Pulau Sumatera

Layanan Informasi BPIW     |     13 May 2016     |     05:05     |     1004
Kunjungi BPIW, Dewan Perwakilan Daerah RI Bahas Pembangunan Infrastruktur di Pulau Sumatera

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Rabu (11/5).  Dalam kunjungan tersebut dibahas mengenai masalah pembangunan di Pulau Sumatera.

Saat menerima kunjungan itu, Kepala BPIW Hermanto Dardak menjelaskan fokus pembangunan infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui pendekatan pengembangan wilayah yang dibagi menjadi 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Dengan pengembangan wilayah ini diharapkan dapat menggerakan ekonomi daerah. “Beberapa wilayah akan kita padukan menjadi suatu wilayah pertumbuhan, misalnya kota dan kawasan industri dikoneksikan dan outletnya di pelabuhan,” ujar Dardak.

Salah satu wilayah pertumbuhan di Pulau Sumatera yang menjadi fokus pembangunan yaitu WPS Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru dengan Kuala Tanjung sebagai Hub atau pelabuhan penghubung. Agar kawasan tersebut bisa tumbuh, maka dibutuhkan back bone atau tulang punggung berupa jalan tol Dumai-Pekan Baru dan akses feeder ke Prapat. Sehingga semua kawasan pertumbuhan menjadi satu kesatuan wilayah, dan masing-masing wilayah memiliki daya saing.

Pembangunan bukan hanya di wilayah pertumbuhan yang sudah berkembang saja, namun menurut Dardak juga di wilayah yang sedang berkembang. Hal ini dilakukan agar mengurangi kesenjangan wilayah. Dardak juga menyatakan ada beberapa kawasan yang sudah ditetapkan menjadi kawasan khusus seperti Kawasan Strategis Nasional Medan-Binjai-Deli Serdang-Tanah Karo (Mebidangro),  Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) Sei Mangkei. Selain itu di Sumatera juga ada Hub Internasional wilayah barat Indonesia, yakni Kuala Tanjung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi, dan ada Kota Pekanbaru sebagai kawasan wisata.

“Intinya apa yang dilakukan di Pulau Sumatera merupakan upaya percepatan, dalam 5 tahun ini target pembangunan tol Sumatera dengan panjang 2700 km akan diprioritaskan untuk dibangun, karena ini merupakan ujung tombak di Pulau tersebut. Selain membangun infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Nasional dan Usaha Kecil Menengah juga menjadi unsur penting dalam pengembangan kawasan wisata,tegas Dardak.

Kepala Badan Pembangunan Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna menambahkan untuk pembangunan Jalan tol Sumatera menjadi satu pintu masuk utama lintas timur yaitu Aceh-Bakaheuni. Kemudian skema pembangunan jalan tol menurut Herry ada dua, pertama, jalan tol Medan-Binjai dan Tebing Tinggi-Kisaran. Kedua, jalan tol Medan-Kualanamu. Jalan tol  ini direncanakan dapat beroperasi tahun depan.

Dalam pertemuan tersebut Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba yang didampingi Tim Pokja Kawasan Strategis Danau Toba, GM. Immanuel Panggabean berharap Kementerian PUPR juga memperbaiki akses jalan di Pulau Nias. Menanggapi hal tersebut, Dardak menyampaikan akan mengajukan hal tersebut didalam penyusunan rencana pembangunan infrastruktur yang akan datang. ADN/InfoBPIW    

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: