Transformasi Bukittinggi Menuju Kota Terintegrasi: Kolaborasi Pusat-Daerah Wujudkan Kota Sejahtera dan Layak Huni

Plt. Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I, BPIW, Hasna Widiastuti, saat menjelaskan mengenai National Urban Development Project BPIW


Kota Bukittinggi termasuk salah satu dari 10 kota terpilih dalam National Urban Development Project. Perencanaan dalam ICP disusun bersama Pemerintah Daerah untuk mewujudukan transformasi kota berkelanjutan. Saat ini tim dalam tahap skala kota dan selanjutnya secara bertahap dan tematik diimplementasikan dalam kawasan, yang paling strategis dan potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi." ujar Hasna Widiastuti, Plt. Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I, BPIW.
Ramlan Nurmatias menyampaikan visi dan pandangan Kota Bukittinggi di masa depan menjadi kota pariwisata budaya karena kaya nilai historisnya yang aman dan nyaman, di mana masyarakat dan wisatawan bisa menikmati kota dengan berjalan kaki, olahraga, dan berbelanja. Konsep kota yang ramah pejalan kaki dan didukung dengan sarana prasarana berupa taman, air bersih, penataan kawasan wisata, pengelolaan sampah, dan transportasi yang baik, dan diharapkan memperpanjang waktu tinggal wisatawan sekaligus memperkuat identitas kota. "Kami ingin Bukittinggi jadi kota yang bisa dinikmati sambil berjalan kaki, tanpa harus tergantung kendaraan. Kota ini kecil, sejuk, dan punya potensi besar jadi kota kelas dunia," ucap Ramlan.
Selain potensi wisata dan perdagangan, sektor kesehatan juga menjadi tumpuan baru. Dengan berkembangnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan hadirnya dokter sub spesialis membuat kota Bukittinggi mulai menarik minat sebagai kota wisata kesehatan. Program-program inovatif seperti tabungan haji belajar untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), pembatasan kawasan lindung dalam (Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW), hingga penyusunan saluran induk untuk penanganan banjir, menunjukkan bahwa Pemerintah Kota tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tapi juga pada pembangunan sosial dan kultural.
Ketua CPMU NUDP Firman Napitupulu menyampaikan bahwa melalui ICP ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk dapat menerapkan dan memberdayakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan kotanya sendiri, sesuai dengan standar-standar dan kesepakatan global seperti NUA, menuju perkotaan berkelanjutan. Melalui perencanaan ICP ini, membantu menyiapkan bagaimana pemerintah daerah menarik dan melibatkan swasta dalam rangka pengembangan ekonomi kota serta pembagian perannya.
Dari hasil analisis dan survei lapangan Tim ICP bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bukittinggi, area yang menjadi kawasan prioritas (priority area) pengembangan Kota Bukittingi yakni yaitu Kawasan Jam Gadang dan sekitarnya, Kawasan Heritage Sudirman, terminal yang terintegrasi dengan Pasar Aur serta kawasan wisata Ngarai Sianok. Progres penyusunan ICP Kota Bukitttinggi selanjutnya adalah pendetilan pada level kawasan yakni pemilihan kawasan percontohan (pilot area) dan kawasan terpilih (selected area) yang akan disusun urban design guideline dan basic design.
Kunjungan ini juga turut dihadiri Zaldi Sastra selaku Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I.C dan Sosilawati selaku Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I.B. (Cid/Tiara)