Langkah Awal Menuju Kota Terpadu: Pembahasan Inception Report ICP untuk Sumatera dan Kalimantan

Pada tanggal 4 Juni 2025 telah dilaksanakan kegiatan pembahasan inception report kegiatan Integrated City Planning (ICP) in Sumatera and Kalimantan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu pembukaan serta desk kewilayahan, dimana pada sesi pagi rapat dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum (PU) Wilayah I, Boby Ali Azhari dan dihadiri oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, serta turut dihadiri secara online wakil dari pemerintah daerah antara lain dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Wakil dari Pemerintah Kab/Kota yaitu Kota Bukittingi, Kabupaten Belitung, Kabupaten Mempawah, dan Pemerintah Kota Samarinda.
“ICP merupakan instrumen pembangunan dan pengembangan permukiman perkotaan sesuai dengan skenario dan strategi pengembangan perkotaan nasional dan mengacu pada arahan kebijakan penataan ruang” Ucap Boby dalam pembukaan kegiatan kegiatan pembahasan inception report kegiatan Integrated City Planning (ICP) in Sumatera and Kalimantan. “NUDP memiliki sembilan subkomponen yang disusun dan kolaborasi antara Kementerian PU dalam hal ini melakukan penyusunan terdahap tiga komponen (NUDS, ICP dan PMS); Kementerian Dalam Negeri yang melakukan penyusunan terhadap 6 komponen (OSP, CPS, EO, CIP, CDP, dan SysDev) dan Bappenas dalam penyusunan NUP (NUA + SDG). ICP merupakan hilir dari 9 subkomponen ini, karena akan menjadi masukan dalam piloting dalam capacity building oleh pemerintah daerah” tutur Firman H Napitupilu sebagai CPMU.
Hadi Prabowo selaku Project Team Leader ICP in Sumatera and Kalimantan dalam kesempatannya Hadi menyampaikan progress kegiatan ICP in Sumatera and Kalimantan berupa pendekatan dan metodologi, Rencana kerja, progress pelaksanaan kegiatan serta rencana kerja. Sementara itu, pada sesi kedua yang merupakan desk kewilayahan yang dibagi menjadi 4 desk kewilayahan, setiap desk dipimpin oleh Kepala Bidang di Lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I dengan pembahasan fact finding, penajaman isu kewilayahan dan isu strategis, pembahasan hasil initial survey, pembahasan city profile, serta beberapa usulan kawasan prioritas yang akan menjadi cikal bakal selected area untuk menjadi concept design hingga basic design nya. Selanjutnya pada sesi akhir masing-masing desk menyimpulkan akan melakukan pendalaman materi serta kunjungan lapangan selanjutnya dengan melibatkan unsur Pemerintah Prov/Kab/Kota serta Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian PU guna mematangkan ICP masing-masing kota untuk menjawab target RPJMN 2025 – 2029 serta Renstra PU 2025 – 2029 termasuk memposisikan peran PU sebagai enabler pertumbuhan ekonomi dengan 3 sasaran utama, yakni efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6, pengentasan kemiskinan menuju 0%, dan pendorong pertumbuhan ekonomi dengan target 8%/tahun.