Infrastruktur Mendukung Penguatan SDM Jadi Sorotan Pra Rakorbangwil Hari Ketiga

Hari KetigaPra Rakorbangwil, Menyoroti Infrastruktur Mendukung Penguatan SDM




Pelaksanaan Pra Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pra Rakorbangwil) Tahun 2025 kembali berlanjut pada 14 November 2025. Pada hari ketiga ini, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memfokuskan pembahasan pada Prioritas Nasional (PN) empat terkait penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan, kesehatan, sains, teknologi, prestasi, dan olahraga. Rapat Pra Rakorbangwil hari ketiga, dimoderatori oleh Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah I.B, Pusat Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum Wilayah I, Fransisco.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, Zevi Azzaino, membuka rapat hari ketiga dengan menegaskan pentingnya pelaksanaan Pra Rakorbangwil membahas rencana pembangunan infrastruktur mendukung PN 4 tahun 2027. “Kita lakukan Pra Rakorbangwil saat ini, untuk pembangunan infrastruktur tahun 2027 agar cukup waktunya untuk dilakukan verifikasi dan validasi kesiapan kawasan prioritas, serta kebutuhan program dan rencana pendanaannya,” ucap Zevi. Ia menambahkan bahwa target capaian infrastruktur PU mendukung PN 4 meliputi dua hal yaitu presentase satuan pendidikan yang ditingkatkan kualitas sarana dan prasarananya sebesar 64,47% si tahun 2027 dan persentase sarana prasarana perekonomian, peribadatan, kesehatan, olahraga, dan sosial budaya yang kualitasnya ditingkatkan sebesar 71,38% di tahun 2027.
Dalam kesempatan yang sama, masing-masing Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyampaikan paparan mengenai program dan kegiatan dan konfirmasi kesiapan. Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah I, Benny Hermawan, memulai pemaparan dengan menyampaikan isu strategis Pulau Sumatera dan Kalimantan, kawasan prioritas mendukung PN 4 di kedua provinsi, serta hal yang perlu dikonfirmasi terkait kebutuhan dukungan kementerian/lembaga untuk mendukung PN 4.
“Ada beberapa rencana program yang perlu kami konfirmasi dengan Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, seperti arahan strategis dan prioritisasi lokasi pengembangan sekolah rakyat di Kabupaten Bengkulu Utara dan Pulau Sumatera, rencana rehabilitasi dan renovasi sekolah pendidikan keagamaan, dan rencana penyelenggaraan pendidikan sekolah rakyat,” sebut Benny.
Adapun rencana program yang perlu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.B, Erwin Adhi Setyadhi, meliputi rencana program di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur mendukung PN 4.
“Kami perlu mengkonfirmasi rencana program dengan Kementerian Dalam Negeri mengenai dukungan kesiapan lahan untuk infrastruktur pendidikan dan olahraga, operasionalisasi dan pemeliharaan aset olahraga daerah di Stadion Wergu Wetan Kudus, Stadion Joyokusumo di Pati, Paralympic Training Center Karanganyar Tahap II, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel di Surabaya,” jelas Erwin. Ia juga menambahkan perlunya melakukan konfirmasi rencana program dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengenai tindak lanjut serah terima aset dan pemanfaatan infrastruktur pendidikan di UIN Sunan Ampel setelah konstruksi selesai, serta mengkonfirmasi persiapan pembangunan stadion Wergu Wetan di Kudus dan Joyokusumo di Pati dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Selanjutnya, rencana program yang perlu dilakukan konfirmasi oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III, Pranoto, selaku penanggung jawab wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, adalah program yang perlu koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. “Kami mengkonfirmasi rencana program dengan Kementerian Sosial mengenai arahan strategis pengembangan sekolah rakyat di Kabupaten Biak Numfor dan pemantauan dampak sosial program, serta memastikan intervensi pembangunan sekolah berdampak pada penurunan angka anak tidak bersekolah,” ucap Pranoto.
Menanggapi hal ini, narasumber pertama mewakili Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Ari Fauzi Sabani, mengatakan pihak Kementerian PPN/Bappenas telah memetakan sebaran rumah sakit dan puskesmas seluruh Indonesia. Ia menyebutkan dari data tersebut masih terdapat red atau grey area yang mengindikasikan aspek akses waktu tempuh yang masih cukup variatif. “Di Pulau Jawa sebagian besar sudah green area, artinya masyarakat bisa menjangkau rumah sakit dibawah 30 menit, namun di sebagian besar area masih membutuhkan waktu hingga 3 jam perjalanan. Kami rekomendasikan intervensi peningkatan akses jalan atau jembatan menuju pelayanan dasar kesehatan,” tegas Ari.
Dalam kesempatan yang sama, narasumber kedua mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian PPN/Bappenas, Dimas Sudaryoso, menyebutkan pihaknya masih perlu berkolaborasi dengan Kementerian PU dan Kementerian Agama terkait kendala penyelesaian konstruksi dalam pengerjaan bangunan Perguruan Tinggi Negeri, meliputi kebutuhan anggaran tambahan serta masih dalam pelaksanaan reviu teknis lanjutan.
Terakhir, narasumber ketiga mewakili Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian PPN/Bappenas, Rifqi Alfian Maulana, memaparkan mengenai urgensi kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian PU, untuk mengatasi isu mengenai banyaknya ruang kelas yang rusak dan menghambat kegiatan belajar mengajar, serta perlunya dashboard pemantauan revitalisasi madrasah. (Mut/Sya/Tiara)





