Urbanisasi Perlu Dikelola untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Layanan Informasi BPIW     |     01 Oct 2019     |     11:10     |     1261
Urbanisasi Perlu Dikelola untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Urbanisasi kini perlu dinilai sebagai peluang untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pengalaman menunjukkan antara pembangunan ekonomi dan urbanisasi telah terjalin dengan baik.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hadi Sucahyono saat paparan "Mewujudkan Perkotaan dan Permukiman Inklusif di Indonesia" dalam High-level Rountable on “Asian Cities: Fostering Growth and Inclusion” di Jakarta, 30 September 2019.

"Sesuai yang disampaikan Bapak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono,-red), urbanisasi itu tidak lagi dianggap sebagai beban atau masalah. Urbanisasi itu mendukung pertumbuhan perekonomian apabila dibuat perencanaan yang baik, ada regulasi yang mendukung dan mengatur urbanisasi dengan baik. Kemudian, mendapat dukungan finansial yang cukup," ungkap Hadi.

Menurutnya, kota juga merupakan lingkungan penting untuk pertumbuhan ekonomi. Penelitian yang dilakukan di negara berkembang menunjukan, pertumbuhan populasi di kota-kota lebih rendah dari daerah pedesaan, pendapatan rumah tangga dan tingkat pendidikan di kota relatif lebih tinggi dari pedesaan.

Ke depan, lanjutnya, pembangunan permukiman dan perkotaan perlu terus dikembangkan. Salah satunya pengembangan kota yang semakin inklusif yang proses pembangunannya melibatkan berbagai stakeholders, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota, masyarakat, swasta dan lembaga donor.

Menurut Hadi, Kementerian PUPR melalui BPIW dalam melakukan perencanaan pembangunan infrastruktur selalu melibatkan berbagai elemen, seperti adanya forum konsultasi regional, musyawarah daerah, workshop asosiasi profesi, workshop perguruan tinggi dan lainnya.

Pada sesi diskusi panel tersebut hadir Walikota Tangerang Selatan, Airin R. Diany, mantan Duta Besar Khusus PBB untuk MDGs, Erna Witoelar, Perwakilan ADB, serta pematik dari akademisi Universitas Diponegoro, Wiwandari Handayani, akademisi Universitas Indonesia, P. Riono.  

Saat membuka acara tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengelolaan urbanisasi perlu terus ditingkatkan. "Melalui perencanaan, regulasi, dan anggaran yang cukup, urbanisasi bukan lagi beban. Urbanisasi akan menjadi engine of growth (mesin pertumbuhan,-red)", terang Basuki.

Pada kesempatan yang sama, Country Director Asian Development Bank (ADB) for Indonesia, Winfried F. Wicklein, menjelaskan urbanisasi telah menjadi tren dunia tak terkecuali di Indonesia.

Ia menyebutkan, di Indonesia urbanisasi telah terjadi hingga 55 persen. Hal tersebut menjadi tantangan dan peluang pemerintah untuk bisa membuat kota yang bersahabat dengan warganya. “Yakni, kota yang menghargai semua penduduknya, kebutuhannya secara setara, termasuk kaum pinggiran agar didengar oleh pemerintahan,” terangnya.(ris/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: