Tinjauan Kepala BPIW ke Lombok, Dari SPAM Senaru Hingga TPST dan IPAL Gili Trawangan

Layanan Informasi BPIW     |     06 Oct 2023     |     10:10     |     3090
Tinjauan Kepala BPIW ke Lombok, Dari SPAM Senaru Hingga TPST dan IPAL Gili Trawangan
Peninjauan ke Lombok untuk monitoring kegiatan ITDP

Kepala BPIW Kementerian PUPR Yudha Mediawan melakukan tinjauan lapangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 6 Oktober 2023. Kegiatan hari kedua ini untuk monitoring dan evaluasi Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Integrated Tourism Development Program (ITDP) Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Keberadaan SPAM ini untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata (KSPN) Geopark Rinjani.  

Kepala BPIW meninjau lapangan dengan didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman wilayah (BPPW) NTB Ika Sri Rejeki, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II, Melva Eryani Marpaung, Sekretaris BPIW, Benny Hermawan, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.C, Erwin Adhi Setyadhi, perwakilan dari BPJN NTB dan Balai P2P NTB, serta pejabat lainnya.

Optimalisasi SPAM ITDP Senaru merupakan program Kementerian PUPR untuk mendukung pelayanan air minum di KSPN Geopark Rinjani dan daerah penyangganya. SPAM eksisting Senaru belum mampu untuk melayani kebutuhan air minum di Kecamatan Bayan. Optimalisasi SPAM yang dimulai pada 18 Oktober 2022 ini, telah mencapai progres fisik sebesar 71 %. 

Lingkup kegiatan pembangunan SPAM tersebut yakni Bangunan Intake, Pipa Transmisi, Pekerjaan Konstruksi IPA dengan kapasitas mencapai 20 L/det, Pekerjaan Reservoir 700 m3, Pekerjaan Reservoir 500 m3 (2 unit), Pekerjaan Reservoir 250 m3, Pekerjaan Rumah Jaga, Pekerjaan SDB, Pekerjaan Bangunan Rumah Genset, dan Pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU). 

Tinjauan Kepala BPIW dan rombongan, dilanjutkan ke proyek Pelebaran Jalan Pemenang-Bayan-Sembalun yang terdiri dari 19 segmen dengan total panjang 41,6 km. Semula, lebar jalan mencapai 4,5 sampai 5 meter dan dilebarkan menjadi 7 meter sesuai standar jalan nasional. Pekerjaan pelebaran jalan ini dilaksanakan oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi NTB, Direktorat Jenderal Bina Marga. 

Selain pelebaran jalan, dilakukan juga penggantian 4 jembatan termasuk Jembatan Jembatan Koloh Penggolong yang ditinjau secara langsung dan saat ini sudah mencapai progres fisik sebesar 63,94 % dari total panjang bentang jembatan 50 meter. Tinjauan juga dilakukan ke Gili Air dan Gili Trawangan terkait rencana penataan kawasan tiga gili yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.

Kawasan 3 Gili, Kabupaten Lombok Utara termasuk dalam Key Tourism Area (KTA) Gili-Senggigi sesuai dokumen ITMP Lombok serta tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2021 Tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata nasional Lombok-Gili Tramena Tahun 2020-2044.

Penataan Kawasan Gili tahap 1 telah di laksanakan melaui APBN TA 2020-2021 sebesar Rp64 Milyar dengan ruang lingkup, di Gili Trawangan dilaksanakan pembangunan Sunset Point, Jalan Lingkar, Toilet dan MEP. Kemudian di Gili Air dilakukan penataan Dermaga, Ruang Tunggu, Toilet dan MEP. Kemudian di Gili Meno dilakukan penataan jalan lingkungan, view deck dan toilet.

Untuk pekerjaan pada tahap 2 diusulkan pendanaannya melalui loan ITDP pada tahun 2023-2024 dengan lingkup pekerjaan yakni Gili Trawangan berupa lanjutan jalan lingkar (2.525 m) dan jalan evakuasi, penghubung di jalan lingkungan (2.705,9 m). Selanjutnya di Gili Air berupa penataan bangunan penunjang dermaga (Bangunan Pengelola, Gudang Terminal Barang, Retail dan Ticketing, Turap serta Perbaikan Pedestrian (105 m)). 

Peninjauan juga dilaksanakan pada sejumlah sarana hunian pariwisata (Sarhunta) untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Gili Trawangan. Sarhunta dengan berbagai fasilitas pendukung tersebut bisa menjadi homestay untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang ingin berlibur di Gili Trawangan.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di Gili Trawangan tak luput dari tinjauan Kepala BPIW. Namun sayangnya, TPST dan IPAL belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga terlihat tumpukan sampah berserakan. TPST dan IPAL ini sudah diserahkan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui BPPW NTB  kepada pemerintah setempat 3 tahun yang lalu. 

BPPW NTB masih melakukan dialog dengan pemerintah setempat terkait hal itu. Kepala BPIW Yudha Mediawan berharap ada solusi terbaik agar infrastruktur yang sudah dibangun Ditjen Cipta Karya tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. (Hen/Tiara)

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: