Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah (Puswil) II, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) menargetkan penyusunan draft Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Bromo-Tengger-Semeru selesai akhir September 2023. Hal itu diketahui dalam Rapat Koordinasi Strategi Penyelesaian ITMP Bromo-Tengger-Semeru di Jakarta, Selasa-Rabu 5-6 September 2023.
Kepala Puswil II BPIW, Melva Eryani Marpaung menyampaikan, saat ini skenario pengembangan sudah terpilih. "Skenario Chakra dengan fokus pengembangan KTA (Key Tourism Area,-red) prioritas," jelas Melva saat membuka rapat.
Ia menerangkan, KTA prioritas ITMP Bromo-Tengger-Semeru meliputi, KTA Blimbing-Klojen di Kota Malang, KTA Poncokusumo di Kab. Malang, Kota Tosari di Kab. Pasuruan, KTA Sukapura di Kab. Probolinggo, KTA Senduro di Kab. Lumajang.
Kesepakatan skenario pengembangan tersebut telah ditandatangani para pemangku kebijakan, yakni perwakilan Kementerian PUPR, Bappenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Investasi, Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Pemprov Jawa Timur, Pemkot Malang, Pemkab Malang, Pemkab Pasuruan, Pemkab Probolinggo dan Pemkab Lumajang.
Melva juga menyampaikan, setelah adanya skenario pengembangan yang disepakati, penyusunan ITMP-Bromo-Tengger-Semeru dapat didasarkan pada skenario terpilih ini. Penetapan KTA prioritas yang sudah disepakati bertujuan saat pelaksanaan pembangungan tahun depan dapat dilaksanakan secara fokus.
Di tempat yang sama, Direktur Manajemen Strategis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf), Ika Permana menyampaikan, untuk percepatan penyusunan draft ITMP Bromo-Tengger-Semeru diperlukan adanya revisi dokumen dengan menggunakan bahasa Indonesia. "Kemudian hal itu dapat dibahas dengan tim P3TB (Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan,-red)," terang Ika.
Ika menyampaikan, strategi transformasi pariwisata perlu memperhatikan kesiapan destinasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata. Selain itu, menurutnya, dalam pengembangan ITMP Bromo-Tengger-Semeru memerlukan logo branding yang disetujui bersama.
Selain itu, Koordinator Pariwisata, Bappenas, Istasius Angger Anindito menyampaikan, skenario pengembangan akan berimplikasi pada penentuan lokasi dan berhubungan dengan investasi swasta. "Sehingga ada yang perlu ditentukan. Misalnya di Lumajang terkendala animo yang masih kurang, apabila nanti investor lebih tertarik dengan 4 KTA lain, hal ini perlu dilakukan rencana pengembangan. Dengan begitu, perlu adanya studi Investasi (IPRO) potensial di KTA," terangnya.
Selain pembahasan ITMP Bromo-Tenger-Semeru, di rapat pembahasan ini juga didiskusikan mengenai proses pengusulan Rancangan Perpres RIDPN Bromo-Tengger-Semeru. Bappenas memastikan bahwa pada tahun 2024 diharapkan seluruh Pepres 20 KSPN prioritas dapat ditetapkan. Untuk itu paralel dengan penyusunan ITMP Bromo-Tenger-Semeru, Tim Penyusun Puswil II BPIW diharapkan segera menyusun konsep Raperpres RIPDN Bromo-Tengger-Semeru yang terdiri dari konsep batang tubuh dan lampiran.
Hadir juga pada rapat tersebut Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.A, BPIW, Entatarina Simanjuntak, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.B, BPIW, Allien Dyah Lestary, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.C, BPIW, Erwin Adhi Setyadhi serta jajaran subkor dan pegawai Puswil II BPIW.(Ris/Tiara)