Rapat progres Pengembangan Ruang Terbuka Publik (RTP) Kemayoran kembali digelar melalui online, Rabu, 13 April 2022. Pada rapat tersebut, Kepala BPIW Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan langkah apapun yang akan diambil, perlu disesuaikan dengan strategi awal, yakni memperbaiki kualitas air danau di kawasan tersebut.
“Kita harus sepakati betul dari rencana tindak yang akan kita lakukan, supaya betul-betul komperehensif dan sesuai arahan pimpinan,” tuturnya. Ia juga menyatakan bahwa peran BPIW pada pengembangan RTP tersebut adalah mengawal kesepakatan sebelumnya antara Menteri PUPR dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) beberapa waktu lalu.
Direktur Utama (Dirut) Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Medi Kristanto menjelaskan bahwa sebelumnya Mensesneg meminta untuk dilakukan treatment pada air danau, sehingga air dapat memenuhi standar baku mutu untuk air bersih dan tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap. Selain itu, diperlukan juga penanganan banjir kawasan. “Untuk penanganan banjir, kita sudah berkoordinasi dengan BBWS Ciliwung-Cisadane terkait akan dilakukannya pengerukan,” ungkapnya.
Acara yang dimoderatori Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II BPIW Kuswardono ini juga diisi dengan paparan dari Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Anang Muchlis. Ia memaparkan beberapa hal seperti supply air minum kawasan Kemayoran jangka pendek yang dikaji dalam dokumen studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kemayoran. Ia juga mengusulkan dibentuk kelembagaan pengelola air minum dan limbah PPK Kemayoran.
Rapat tersebut juga dihadiri antara lain Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono, Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Kuswara, Kasubdit Keamanan Bangunan Air Direktorat Bintek Sumber Daya Air (SDA) Dwi Kristianto, Direktur Perencanaan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Riski Renando serta jajaran Direksi PPK Kemayoran lainnya. (Hen/infobpiw)
