Kementerian PUPR Lanjutkan Dukungan Infrastruktur di Pulau Lombok

Layanan Informasi BPIW     |     13 Apr 2022     |     06:04     |     1828
Kementerian PUPR Lanjutkan Dukungan Infrastruktur di Pulau Lombok

Setelah penyelesaian Bypass Bandara International Lombok (BIL)-Mandalika yang mendukung pelaksanaan MotoGP, Kementerian PUPR melanjutkan dukungan menuju Pertamina Mandalika International Street Circuit melalui pelebaran dan penataan koridor jalan. Menurut Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II Kuswardono saat ini penataan koridor tersebut masih dikerjakan. 

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Megaproyek dan Transformasi Sosio Spasial Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika secara online, Selasa, 12 April 2022. 

Pada kesempatan itu Kuswardono menjelaskan Integrated Tourism Master Plan (ITMP)  Lombok yang telah disusun, sudah dibuat Peraturan Presiden (Perpres) yakni  Perpres Nomor 84 Tahun 2021 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Lombok-Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air,red)Tahun 2020-2044. 

Dalam Perpres itu disebutkan bahwa Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Lombok-Gili Tramena adalah dokumen perencanaan pengembangan kepariwisataan terpadu di Destinasi Pariwisata Nasional tersebut. 

Kuswardono juga menyampaikan Lombok menjadi prioritas untuk dikembangkan destinasi pariwisatanya, karena memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing sektor pariwata. Pengembangan Lombok ini direncakan akan mencapai target wisatawan sebesar 12 juta wisatawan pada 2045 mendatang. Lebih lanjut Kuswardono menjelaskan wilayah yang akan didorong pengembangannya akan mencakup Gili-Senggigi, Pantai Selatan, Mataram hingga Rinjani. 

“Salah satu pengembangannya di berada kawasan Sekotong dan Mandalika. Kawasan Sekotong mulai menarik perhatian turis asing untuk berselancar. Ini yang perlu jadi perhatian bahwa pembangunan yang dilakukan untuk mendukung kawasan wisata tersebut,” tuturnya. Ia menilai kawasan wisata di Lombok memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, sehingga dapat menarik wisatawan yang datang. 

Ia juga menjelaskan skenario pengembangan fase-fase ITMP, yakni ITMP Fase 1 (2018-2023) Pembangunan Infrastruktur, ITMP Fase 2 (2023-2028) Percepatan Pembangunan, ITMP Fase 3 (2028-2033) Penetrasi Pasar, ITMP Fase 4 (2033-2038) Diversifikasi Pariwisata, dan ITMP Fase 5 (2038-2045) Keberlanjutan Pariwisata. 

Menurutnya pengembangan pariwata perlu dukungan semua pihak, terutama dari pemerintah daerah setempat, sehingga dapat meningkatkan devisa negara dan perekonomian masyarakat. 

FGD yang diadakan Pusat Riset Kependudukan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  ini juga menghadirkan narasumber lain, salah satunya Setjen Dewan Nasional KEK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Wijarnako. Ia menjelaskan mengenai beberapa hal seperti pembagian peran antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan KEK Mandalika, peta sebaran 18 KEK, perkembangan penyerapan tenaga kerja KEK Mandalika, dan evaluasi dampak penyelenggaraan MotoGP. (Hen/infobpiw)

 

 

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: