Setelah sukses melaksanakan Pra Konsultasi Regional (Konreg) di Kota Medan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menggelar Pra Konreg di Kota Yogyakarta, 11-12 Februari 2016. Saat membuka acara tersebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan, Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M. Eng. Sc., menyatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterpaduan infrastuktur PUPR berbasis Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Danis yang berbicara mewakili Sekjen Kementerian PUPR Ir.Taufik Widjoyono, M.Sc ini menyatakan hal itu sejalan dengan visi Kementerian PUPR yakni “terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
Dikatakannya juga bahwa pembangunan Infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR harus mengacu pada Kebijakan Utama Pembangunan Wilayah Nasional untuk mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah. Arah kebijakan tersebut meliputi enam aspek, yaitu, percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah pengembangan kawasan perkotaan dan pedesaan, peningkatan keterkaitan perkotaan dan pedesaan, pengembangan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, dan pengembangan tata ruang wilayah nasional.
Pulau Jawa sebagai bagian dari kawasan harus dipertahankan kontibusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Mengacu kepada dokumen RPJMN 2015-2019 selama 30 tahun Pulau Jawa telah memberikan kontribusi 58% dari PDB nasional. “Pulau Jawa memiliki karakteristik yang unik, yang bisa berperan sebagai lumbung pangan nasional, salah satu destinasi pariwisata terbaik dunia, grow sector industry, serta memiliki peran juga dalam percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim,” ungkap Danis.
Kepala BPIW Hermanto Dardak, saat memberikan arahan kepada peserta Pra Konreg, menyatakan pembangunan di Pulau Jawa harus bisa ditingkatkan, agar bisa lebih kompetitif dengan negara lain. Lebih lanjut Dardak mengatakan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk bisa terus meningkatkan infrastruktur sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi. “Paling tidak respon kita untuk di Jawa dalam membangun kompetisi tadi, kita realisasikan tol Trans Jawa. Kita targetkan bisa tersambung selama kurun waktu 5 tahun di Pulau Jawa ini. Sehingga 2017 akan dimaksimalkan, paling tidak untuk masalah tanah bisa dituntaskan,” tegas Dardak.
Sekretaris Daerah, Drs. Ichsanuri yang mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta juga memberikan kata sambutannya. Dalam kesempatan itu Ichsanuri berharap agar pelaksanaan Pra Konreg dapat berjalan dengan semestinya. Kemudian, dalam laporan kegiatan Pra Konreg, Ketua Pelaksana yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur, BPIW Harris H. Batubara menjelaskan kegiatan Pra Konreg ini merupakan pelaksanaan Pra Konreg kedua yang berbasis pada pendekatan Wilayah Pengembangan Strategis.
Sebelumnya telah dilaksanakan Pra Konreg di Medan, dan akan dilaksanakan Pra Konreg selanjutnya di Makassar dan Bali. Hasil-hasil dari Pra Konreg nantinya akan sesuaikan dan digunakan sebagai bahan masukan, sehingga nanti akan ada desk tiap provinsi, yang selanjutnya akan digali apa yang menjadi fokus pembangunan di tiap wilayah.
“Pra Konreg ini dihadiri sekitar 300 lebih peserta dan terima kasih semua kepada seluruh pihak yang membantu khususnya jajaran SDA, Balai Besar wilayah Sungai Opak sehingga Pra Konreg bisa berjalan dengan baik,” ucap Harris.
Pelaksanaan Pra Konreg dihadiri peserta dari Kementerian PUPR yakni peserta yang mewakili Sekretaris Jenderal, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Penyediaan Perumahan, dan BPIW. Sedangkan peserta dari daerah yakni Bappeda Provinsi, dinas bidang PUPR (Dinas Kebinamargaan, Dinas Keciptakaryaan, Dinas Pengelolaan SDA/Pengairan, dan Dinas terkait Perumahan), Balai dan Satker di Lingkungan Ditjen Bina Marga, Satker Cipta Karya, serta Penyediaan Perumahan Provinsi.
Selain acara pembukaan, di hari pertama Pra Konreg dilakukan beberapa kegiatan diantaranya penjelasan mekanisme desk, presentasi mengenai keterpaduan pembangunan wilayah infrastruktur di provinsi terkait dan diskusi pembahasan aktivitas 2017 untuk memenuhi Renstra tahun 2017. Pada hari kedua dilakukan finalisasi diskusi pembahasan akivitas 2017 dan penandatangan form kesepakatan dan pelaporan hasil Desk. (humasbpiw/Nin/Adn)