Hortikultura yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok seperti buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias dan tanaman obat, kerap kali mengundang perhatian masyarakat seperti kasus meroketnya harga bawang dan cabai yang disebabkan oleh beberapa hal seperti belum optimalnya pengembangan sentra-sentra di daerah atau anomali iklim.
Demikian yang disampaikan oleh Thomas Dermawan selaku moderator Talkshow Munas ASPPEHORTI (Asosiasi Petani – Pengolah Hortikultura) pada saat membuka dialog talkshow dengan tema Kebangkitan Hortikultura dengan pembicara perwakilan dari pengurus ASPPEHORTI dan beberapa Kementerian yang terkait, salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Hermanto Dardak.
Dalam paparannya, Dardak menjelaskan bahwa Kementerian PUPR dapat mendukung pengembangan hortikultura khususnya dalam hal pengembangan wilayah beserta infrastrukturnya dengan pendekatan pengembangan wilayah yang berbasis 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Dalam wilayah tersebut, pengembangan holtikultura di masing-masing daerah dapat disinergikan dengan konektivitas yang baik seperti akses jalan yang baik, sehingga wilayah tersebut dapat menjadi wilayah pertumbuhan dan menjadi mesin pertumbuhan bagi wilayah itu sendiri.
“Jika sesuai dengan produktivitas dari lahan suatu wilayah, maka wilayah tersebut harus diberi insentif agar mendorong pertumbuhan produktivitas wilayah tersebut, seperti contoh di Sumatera terdapat pengembangan untuk komoditas cabai, bawang dan jeruk,” terang Dardak dalam talkshow yang digelar di Jakarta, Kamis (7/1).
Dalam pengembangan kawasan pertanian, Dardak menjelaskan, Kementerian PUPR dapat mendukung dengan pembangunan infrastrukturnya seperti irigasi, embung dan dalam prosesnya Kementerian PUPR dapat mendukung pengadaan air bersih dan air baku, serta di wilayah pertumbuhannya akan didukung dengan jalan aksesnya.
Saat ini menurut Dardak, Kementerian PUPR sedang mengembangkan konsep anjungan cerdas. Dalam anjungan cerdas, salah satunya tersedia media promosi untuk produk lokal, dengan harapan holtikultura dari suatu daerah dapat mengisi anjungan cerdas tersebut sehingga dapat meningkatkan produktivitas produk lokal di daerah itu sendiri.
Saat ditanya perihal pembangunan jalan nasional yang diusulkan untuk ditanami hortikultura di sisi-sisi jalan nasional, Dardak menjawab hal tersebut dapat dikerjasamakan dengan antar kementerian, dengan syarat tidak mengganggu keselamatan pengguna jalan nasional dan harus adanya sinergi yang tepat sehingga pembangunan tersebut dapat lebih efisien. (ini)