Memperkaya Pengalaman Pengembangan Perkotaan Melalui Public Lecture

Layanan Informasi BPIW     |     14 Nov 2018     |     02:11     |     721
Memperkaya Pengalaman Pengembangan Perkotaan Melalui Public Lecture

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, menggelar Public Lecture “Best Practice of Transformative City and Regional Development in Global Experience”, Senin (12/11). Saat membuka kegiatan tersebut Kepala  BPIW, Hadi Sucahyono menyatakan kegiatan tersebut merupakan sarana untuk dapat memperkaya pengalaman terkait pengembangan perkotaan.  Apalagi dalam kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Malaysia.

Ruang lingkup yang perlu diketahui oleh BPIW dalam proses pembelajaran meliputi  pengembangan metropolitan, kota baru, kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan kawasan pariwisata. “Untuk membangun kota yang lebih baik harus dapat mempelajari  Sustainable Development Goals dan New Urban Agenda,” ungkap Hadi.

BPIW sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur ke PUPR-an yang berperan strategis dalam mengarahkan dan menterpadukan pembangunan infrastruktur PUPR, melakukan perencanaan untuk meningkatkan kapasitas dan inovasi dalam merumuskan pendekatan perencanaan dan pemograman infrastruktur PUPR. Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan memberikan pemahaman tentang rencana pembangunan infrastruktur dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan/pengembangan kota melalui pengalaman global.

Tujuan lainnnya adalah memberikan pemahaman tentang prosedur dalam perencanaan pembangunan infrastruktur perkotaan terpadu yang sudah diterapkan di beberapa kota yang dianggap telah berhasil melaksanakanya. Public lecture ini juga bertujuan memberikan wawasan mengenai pengembangan kawasan yang sinergis dengan pembangunan infrastruktur dalam hal koordinasi spasial, waktu, pelaku, dan sumber pembiayaan

Tampil sebagai narasumber pertama yakni Secretary General, Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlement – EAROPH International, Norhaliza Hashim. Dalam kesempatan itu Norhaliza memaparkan mengenai inovasi pengembangan perkotaan terpadu didalam  kaitannya dengan pengelolaan kota berkelanjutan.

Menurutnya ketika sebuah kota mudah sekali bertumbuh, maka semakin banyak masalah yang akan timbul. Untuk itu keseimbangan antara keterbatasan sumber daya kota dengan makin meningkatnya problem. “Solusi untuk mengatasi itu melalui proses urbanisasi yang berkelanjutan,” tutur Norhaliza.

Narasumber selanjutnya yakni Senior Vice President, Planning and Compliance, Iskandar Regional Development Authority (IRDA),  Puan Kamisah Mohd Ghazali. Saat memberikan paparan, Puan mengambil tema Developing Iskandar City : IRDA’s Role and Strategies.  

IRDA merupakan badan hukum Pemerintahan Federal Malaysia yang memiliki tugas untuk mengatur dan mengarahkan berbagai stakeholder pada sektor publik dan privat untuk mewujudkan visi pembangunan Iskandar Malaysia menjadi strong and sustainable metropolis of international standing. “Pada Iskandar Malaysia, dokumen rencana sudah rinci mengarahkan pembangunan. Pelajaran yang dapat diambil adalah proses perencanaan dinamis dengan waktu cukup panjang dengan melibatkan masyarakat,” ungkapnya.

Narasumber pada sesi kedua yakni Director, Urban Design Studio Leader AECOM, Sacha Schwarzkopf. Sacha memaparkan mengenai Transit Oriented Development (TOD) Transformational Growth. Menurutnya TOD Pedestrian connectivity dalam TOD adalah hal penting, karena menghubungkan aneka aktivitas yang ada di dalam kawasan TOD, yang diiringi dengan penyediaan ruang-ruang publik, sehingga aktivitas di ruang publik kota menjadi hidup.

Narasumber selanjutnya adalah Nirwono Joga, Pengamat Perkotaan yang menyoroti DampakPembangunan Infrastruktur TerhadapPerkotaandiIndonesia. Menurut Nirwono pembangunan infrastruktur harus mampu menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kualitas hidup. “Untuk itu perlu kolaborasi dengan berbagai instansi terkait pembangunan dan pengembangan infrastruktur terutama sektor PUPR,” ucap Nirwono.

Pakar Pengembangan Perkotaan yang juga mantan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Imam S Ernawi turut menjadi narasumber. Pada kesempatan itu ia menerangkan mengenai Inovasi Perencanaan Pengembangan Perkotaan di Indonesia. Dikatakannya inovasi perencanaan pengembangan perkotaan harus dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam hal perencanaan dan disain. “Inovasi bentuknya bermacam-macam seperti Masterplan dan Developmet Plan lebih mendorong mewujudkan pemanfaatan ruang yang lebih baik, sehingga akan lebih efektif,” kata Imam.  

Paparan yang terbagi dua sesi yakni pagi dan siang dimoderatori Pakar Perencana Kota, Wicaksono Saroso dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Kawasan Metropolitan, Eko Budi Kurniawan. Kegiatan tersebut diikuti jajaran dan staf BPIW serta undangan lainnya. (Rosita/Hen/infobpiw)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: