Kepala BPIW Lakukan Survei Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur PUPR di KSPN Labuan Bajo

Layanan Informasi BPIW     |     04 Jul 2024     |     10:07     |     437
Kepala BPIW Lakukan Survei Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur PUPR di KSPN Labuan Bajo
Kunjungan lapangan dalam rangka Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur PUPR di KSPN Labuan Bajo.

Kepala BPIW Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, melakukan survei infrastruktur PUPR di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin - Rabu, 1 - 3 Juli 2024. Kunjungan lapangan ini dalam rangka Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur PUPR di KSPN Labuan Bajo.

Survei pertama dilakukan di Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kabupaten Manggarai Barat. Pembangunan IPLT bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah domestik dan sanitasi di daerah tersebut mengingat saat ini, Kabupaten Manggarai Barat belum memiliki IPLT. Sebagai tindak lanjut dari pembangunan tersebut, Pemda perlu memperbaiki akses dari jalan nasional ke IPLT, menyusun bisnis proses dan daftar calon pelanggan, serta mempercepat serah terima aset dari Kementerian PUPR ke Pemkab Manggarai Barat.

Infrastruktur berikutnya yang dikunjungi adalah SPAM Wae Mese tahap II. SPAM berkapasitas 100 L/det ini selesai dibangun pada akhir 2021 dan telah dikelola oleh PDAM Manggarai Barat. Dengan dibangunnya SPAM ini rumah tangga yang tersambung dengan jaringan perpipaan meningkat dari 4.000 KK menjadi 8.000 KK. Meskipun telah menambah layanan, akan tetapi operasional SPAM masih belum optimal, masih terdapat kapasitas idle sekitar 40 L/det. Untuk mengoptimalkan fungsi SPAM perlu dilakukan penambahan pembangunan jaringan sambungan rumah oleh Pemda Manggarai Barat.

Survei selanjutnya terkait Pengembangan Kawasan Golo Mori. Kementerian PUPR telah membangun jalan yang menghubungkan Labuan Bajo menuju Golo Mori, saat ini jalan telah beroperasi dan membuka akses masyarakat yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui kapal. Status jalan direncanakan akan ditingkatkan menjadi jalan nasional, sesuai dengan surat permohonan Bupati kepada Menteri PUPR. Selain pembangunan jalan, Kementerian PUPR juga membangun Kawasan MICE Golo Mori. Saat ini kawasan dikelola oleh BUMN ITDC, yang secara aktif mempromosikan kawasan untuk mendatangkan wisatawan dan investor. Diharapkan Kawasan Golo Mori ini dapat menjadi lokasi MICE prioritas mengingat lokasinya yang premium dengan pemandangan yang sangat indah.

Kepala BPIW beserta rombongan berkesempatan pula mengunjungi fasilitas pengelolaan sampah proses thermal (TPST) Warloka. TPST Warloka sebenarnya didesain berkapasitas 30 ton/hari yang seharusnya mampu mengolah 100% timbulan sampah di Labuan Bajo. Akan tetapi keterbatasan pengelolaan oleh Pemda membuat TPST hanya mampu mengolah sampah hingga 3 ton/hari. Perbaikan pengelolaan diharapkan mampu meningkatkan operasional TPST menuju kapasitas optimumnya.

Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu. Saat ini kemiringan jalan belum memenuhi standar sehingga truk kontainer besar tidak dapat melewati dan membagi muatan ke beberapa truk yang lebih kecil. Dengan pembangunan jalan baru tercapai pemenuhan standar, sehingga dapat dilalui oleh truk kontainer pengangkut peti kemas menuju pelabuhan.

Turut serta dalam survei ini Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II BPIW, Melva Eryani Marpaung, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pranoto, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.B, Entatarina Simanjuntak, dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.C, Erwin Adhi Setyadhi. (Cid/Tiara)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: