Kawasan Perkotaan Jadi Tantangan Tersendiri dalam Mengembangkan Infrastruktur Terpadu

Layanan Informasi BPIW     |     10 Sep 2019     |     08:09     |     1784
Kawasan Perkotaan Jadi Tantangan Tersendiri dalam Mengembangkan Infrastruktur Terpadu

Kawasan perkotaan di Indonesia berkembang dengan pesat, di mana sejak 2010, lebih dari setengah dari populasi penduduk di Indonesia tinggal di perkotaan. Pertumbuhan populasi tinggi di wilayah perkotaan menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan infrastruktur terpadu. Kepala BPIW Hadi Sucahyono menyampaikan hal itu saat memberi kata sambutan mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara The 55th International Society of City and Regional Planners (ISOCARP) World Planning Congress, di Bogor (9/9). Acara ini berlangsung 9 sampai  13 September mendatang.

Melasanakan integrasi program pengembangan perkotaan antar pemangku kepentingan menurut Hadi juga menjadi tantangan dalam melaksanakan infrastruktur terpadu tersebut. “Masalah lain yang menjadi tantangan kita adalah terkait tanah, air, dan terbatasnya energi serta terbatasnya akses untuk alternatif pembiayaan,” tutur Hadi.

Sehubungan dengan hal itu Kementerian PUPR telah melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Hasilnya sepanjang 2015-2018 telah dibangun banyak infrastruktur antara lain pembangunan 55 bendungan, penataan 23.407 ha perkampungan kumuh perkotaan, jalan tol sepanjang 782,8 km, jalan nasional sepanjang 3.387 km, sebanyak 41.063 jembatan, dan sebanyak 43.158 unit rumah susun telah terbangun.

Didepan ratusan peserta dari berbagai negara yang hadir saat itu, Hadi juga menyampaikan dukungan infrastruktur PUPR dalam konteks pembangunan infrasruktur terintegrasi. Menurut Hadi Kementerian PUPR mendukung beberapa program nasional seperti pembangunan Kota Metropolitan seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo)  serta Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi Selatan).

Kementerian PUPR juga mendukung pembangunan empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional super prioritas, kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri, Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional, kawasan perbatasan, konektivitas multimoda seperti pelabuhan Bitung dan bandara Kualanamu  serta mendukung provinsi penghasil pangan seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.  

Saat membuka acara tersebut Menteri  PPN/ Bappenas  Bambang Brodjonegoro menjelaskan mengenai visi 2045 Pembangunan Kota Berkelanjutan. Terkait hal itu menurut Bambang  saat ini sedang dilakukan proses pengembangan dengan membuat Peraturan Pemerintah tentang Urbanisasi, di mana kebijakan perkotaan nasional adalah salah satu yang dibahas dalam peraturan tersebut.

Kegiatan yang juga dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya ini juga diisi dengan pidato beberapa narasumber seperti Presiden Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bernardus Djonoputro, Board Member, Congress Director, ISOCARP Slawomir Ledwon dan President Of ISOCARP 2018-2021 and  Director ISOCARP Institute Centre For Urban Excellence ISOCARP Martin Dubbeling. (Hen/Ind/infobpiw)

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: