Indonesia-India Jajaki Kerjasama Pengembangan Smart City

Layanan Informasi BPIW     |     29 Sep 2016     |     11:09     |     1111
Indonesia-India Jajaki Kerjasama Pengembangan Smart City

Indonesia dan India bakal melakukan penjajakan kerjasama dalam pengembangan smart city. Kerjasama tersebut dilakukan untuk mempercepat pengembangan kawasan perkotaan di kedua negara agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi perkotaan. Hal itu terungkap dalam Workshop on Indonesia-India Smart City Cooperation sesi “Smart City Development: Planing, Policies, and Partnership” yang digelar Kementerian Luar Negeri di Ruang Nusantara, Jakarta, Rabu (28/9).

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rido Matari Ichwan mengaku siap untuk melakukan penjajakan kerjasama Indonesia-India dalam pengembangan smart city. Dia mengharapkan, kerjasama yang akan dijalin dapat bermanfaat untuk percepatan mewujudkan smart city di kedua negara.

Lebih lanjut, Rido menjelaskan, saat ini Pemerintah Indonesia melalui BPIW Kementerian PUPR tengah mengembangkan Kota Cerdas Berkelanjutan untuk perkotaan-perkotaan di tanah air.

 

Dengan konsepsi Kota Cerdas Berkelanjutan, terangnya, setiap kota dalam melakukan pembangunannya perlu mengacu pada empat elemen dasar, yakni  kota itu harus aman, sehat dan berkeselamatan, kota itu harus estetik, bersih, berkarakter, nyaman, kota harus produktif dan efisien serta harus berkelanjutan.

 

Rido juga menjelaskan, tantangan yang dihadapi perkotaan di Indonesia saat ini, antara lain dalam 4 dekade terakhir (1970-2010) penduduk perkotaan di Indonesia meningkat sampai 6 kali lipat. “Dari 20 juta menjadi 120 juta jiwa. Saat ini peningkatan jumlah penduduk perkotaan tersebut diperkirakan masih berlanjut,” jelasnya.

 

Selain itu, perkotaan juga menjadi konsentrasi populasi penduduk, baik ekonomi, interaksi sosial, budaya, dampak lingkungan dan dampak kemanusiaan. Terbukti, saat ini 74% kontribusi ekonomi datang dari perkotaan.  Menurutnya, wilayah perkotaan sangat memerlukan pengembangan infrastruktur, pelayanan dasar, kecukupan air, pangan dan energi, perumahan layak huni, kesehatan, pekerjaan yang layak, maupun ruang terbuka hijau.  “Adanya konsepsi Kota Cerdas Berkelanjutan, diharap dapat menjadi solusi terhadap tantangan perkotaan di Indonesia,” terangnya.

 

Rido menyatakan, pola pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan merupakan salah satu tema dalam pembangunan berbasis wilayah atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang dikembangkan Kementerian PUPR.

 

“Wilayah di Indonesia dibagi menjadi 35 WPS. Dimana dalam WPS itu tema tertentu untuk pengembangan kawasan, seperti Kota Cerdas Berkelanjutan, kawasan pariwisata, kota baru publik, kawasan industri, dan lain,” terang Rido.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pengembangan Kota, India, K.V Pratap menyatakan, saat ini India telah menetapkan 100 potensi smart city. “Dan yang telah berjalan ada sekitar 60 kota,” terangnya. Pratap menjelaskan, Smart City di India meliputi peningkatan suplai air, peningkatan suplai listrik, panen dengan air hujan, peningkatan kualitas sanitasi. “Fitur lainnya adalah meningkatkan kelangsungan hidup para pejalan kaki, manajemen transportasi, efisiensi energi untuk lampu jalan serta menjamin keselamatan masyarakat,” terangnya.

 

 

Selain Kepala BPIW Kementerian PUPR dan Staf Ahli Menteri Pengembangan Kota, India, K.V Pratap, hadir juga dalam acara tersebut antara lain  General Manager Government Service PT Telkom Indonesia, Yanto Setiawan, Vice Presiden Business Shapoorji India, Bipil Gohil, Direktur ION Exchange, Anil Manocha, Kepala Bappeda DKI Jakarta, Tuty Kusumawati. (ris/infoBPIW)  

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: