Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) turun ke lapangan melakukan kunjungan kerja (Kunker) spesifik. Kunker spesifik kali ini dilakukan ke Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, (22-23/9). Rombongan Kunker dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimena.
Dalam kunker tersebut, Komisi V mendukung Kementerian PUPR yang telah memiliki perencanaan pembangunan intrastruktur untuk Cilacap, berupa Program Normalisasi Sungai Yasa dan Program Pembuatan Saluran Air Baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilacap dari Bendung Gerak Sungai Serayu ke tempat pengolahan air bersih di Kecamatan Kesugihan, Cilacap.
Michael mengapresiasi perencanaan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. “Perencanaan terpadu itu patut diapresiasi, serta diharapkan dapat terwujud paling lambat 2017,” ujarnya. Ia melanjutkan, mewujudkan hal tersebut memang tidak mudah karena anggaran Kementerian PUPR terus mengalami pemotongan. “Pemotongan jilid I serta pemotongan jilid II, namun Komisi V DPR RI sebagai mitra kerja akan terus mengupayakan adanya penambahan anggaran kalau target tax amesti pajak tercapai,” ungkap Michael.
Menurutnya, adil itu saat anggaran menyusut dilakukan pemotongan, namun saat anggaran masuk mengalami kenaikan perlu ada penambahan. Terlebih kalau anggarannya terus dipotong tanpa ada penambahan khawatir perencanaan-perencanaan yang telah diprogramkan Kementerian PUPR dengan baik takkan terwujud. “Dampaknya akan bertolakbelakang dengan harapan masyarakat,” ungkap Michael.
Ia mengatakan, pihaknya tertarik melakukan Kunker spesifik ke Cilacap karena daerah tersebut memiliki sarana infratruktur transportasi yang lengkap, mulai dari infrastruktur jalur darat, laut dan jalur udara. Kedatangan rombongan Kunker ini disambut langsung Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dan jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap di ruang Gadri, Pendopo Pemkab Cilacap.
“Untuk jalur darat membentang jalan negara Lintas Selatan Pulau Jawa, yakni jalur Bandung-Yogyakarta-Surabaya,” papar Michael seraya menambahkan, ada juga jalur kereta api dari Bandung-Cirebon-Yogyakarta-Surabaya-Gubeng. Kemudian Cilacap memiliki jalur udara berupa lapangan terbang perintis Tunggul Wulung yang melayani penerbangan komersial Jakarta-Cilacap 3 kali pulang pergi yang oleh Maskapai Susi Air.
Terkait jalur laut, Michael mengatakan, Cilacap memiliki pelabuhan perikanan Samudra terbesar di Pantai Jawa serta ada 13 tempat pelelangan ikan. Termasuk, ada pelabuhan ekspor impor Tanjung Intan. “Lengkapnya keberadaan infrastuktur itu diharapkan dapat cepat memacu pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah yang berdampak pada lapangan kerja dan mengangkat derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya. Terlebih Cilacap selama ini memiliki beberapa objek wisata yang banyak dikunjung wisatawan dalam dan luar negeri.
Dalam rombongan Kunker tersebut Anggota Komisi V diantaranya Novita Wijayanti, Bahrum Daido, Hanna Gayatri, Yosept Umarhadi, Budi Yuwono, Neng Eem Marhamah, Sudjadi yang didampingi perwakilan unit organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu, Direktur Irigasi dan Rawa, Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Adang Saf Ahmad mengatakan, Program Normalisasi Sungai Yasa dan Program Pembuatan Saluran Air Baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilacap dari Bendung Gerak Sungai Serayu ke tempat pengolahan air bersih terus dilakukan koordinasi dengan Pemkab Cilacap.
“Dari hasil koordinasi bahwa Kementerian PUPR dan Pemkab Cilacap secara teknis telah siap mengerjakan program tersebut, tinggal menunggu penganggarannya,” ujar Adang.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dalam sambutannya menerangkan, Cilacap merupakan kabupaten terluas yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Ia juga menerangkan, sejumlah industri besar berdiri di Cilacap seperti Pertamina Refinery Unit IV, pabrik Semen Holcim, pabrik gula rafinasi, pabrik tepung, Pembangkit Listrik Tenaga Udara (PLTU) Karangkandri, pengelolaan ikan PT Juifa Internasioal dan lainnya.
Tatto meyakini, Kunker spesifik Komisi V DPR RI akan membawa dampak positif dalam pembangunan infrastruktur di Cilacap karena beragam aspirasi dan harapan elemen masyarakat dapat diserap langsung. Pada kesempatan tersebut rombongan Kunker spesifik terjun langsung memantau area yang akan dilakukan Program Normalisasi Sungai Yasa dan area Program Pembuatan Saluran Air Baku PDAM Cilacap di Kabupaten Kesugihan.(ris/infoBPIW)