Kepada Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto Dardak memapakan rencana percepatan pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah khususnya terkait infrastruktur didepan para investor pasar modal dalam acara Market Outlook 2016, di Jakarta, Selasa (23/2). Acara yang diselenggarakan tiap tahun oleh Panin Asset Management ini bertujuan untuk memberikan edukasi, ulasan dan prediksi keadaan pasar tahun berjalan, kepada para pelaku pasar modal tersebut.
Dalam acara ini Hermanto menjelaskan terkait tantangan pembangunan infrastruktur Indonesia. Dikatakannya, saat ini Indonesia dihadapkan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disaat yang sama pula infrastruktur dipacu untuk memiliki daya saing. Tantangan lain menurut Dardak adalah terkait disparitas antar wilayah, terutama antara Kawasan Barat Indoensia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). “Kita melihat Pulau Jawa dan Sumatera masih menjadi yang didepan dalam arti hanya dengan luas lahan 30%, namun ekonominya mencapai lebih dari 80% dan infrastrukturnya relatif lebih baik dibanding kawasan diluar Jawa dan Sumatera, yang luasnya sekitar 70% dari lahan nasional kita,” ujar Dardak. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan di KTI tersebut.
Tantangan lainnya adalah di bidang pariwisata, dimana Indonesia memiliki daya saing yang tinggi . Solsui yang dikeluarkan pemerintah dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan menetapkan 10 prioritas Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menjadi fokus pembangunan bidang pariwisata dalam 5 tahun ke depan. Dengan menetapkan 10 prioritas KSPN ini akan dibangun infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kawasan tersebut. Pembangunan infrastruktur menurutnya dibangun terpadu untuk menghasilkan outcome dan impact , agar bisa memacu pertumbuhan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. “Ini menekankan kepada kita, bagaimana infrastruktur yang belum selesai, kita tuntaskan,” tegas Dardak.
Urbanisasi juga menjadi tantangan yang di hadapi saat ini. Dalam empat dekade terakhir jumlah penduduk di perkotaan meningkat enam kali lipat. Jika pembangunan infrastruktur tidak bisa tumbuh lebih cepat dibandingkan tingkat pertumbuhan maka kemacetan akan terjadi di wilayah tersebut. Sehubungan dengan itu menurut Dardak tahun ini, Kementerian PUPR akan meningkatkan kapasitas infrastruktur secara nasional baik jalan, waduk, pemukiman maupun perumahan. Hal ini difokuskan untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan.
Dalam era kompetitif ini menurut Dardak pemerintah dituntut untuk bisa mengatasi tantangan-tantangan itu. Agar pembangunan bisa berjalan dengan baik, pemerintah juga perlu dukungan dari sektor bisnis. “Kta terus mengupayakan agar infrastruktur dipacu untuk bisa menarik investor,” tambah Dardak.
Saat ini menurutnya kawasan Pasifik merupakan pusat perekonomian dengan prospek pertumbuhan tertinggi. Hal tersebut baginya merupakan peluang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dengan mengedepankan siklus global yang masuk ke Indonesia.
Market Outlook merupakan acara yang secara rutin di gelar oleh Panin Asset Management yang merupakan sebuah perusahaan pengelola reksa dana di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1997 dan saat ini mengelola 15 reksa dana aktif. Melihat program pemerintah beberapa tahun kedepan sangat fokus untuk pembangunan infrastruktur sehingga Panin Asset Management berencana untuk berinvestasi pada sektor infrastruktur melalui penerbitan danareksa. Andina