Produk perencanaan dan pemrograman yang dihasilkan BPIW Kementerian PUPR ternyata mendapat perhatian dari akademisi dari Universitas Indonesia (UI). Tujuh dosen dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI yang dipimpin Rofikoh Rokhim ingin mempelajari penyusunan masterplan atau rencana induk destinasi pariwisata.
Tim ini sedang melakukan penelitian supply change lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, agar destinasi sudah siap untuk dikunjungi wisatawan jika nanti kondisi sudah pulih dari wabah corona.
Keinginan tersebut disambut baik dengan Kepala BPIW Hadi Sucahyono dengan menggelar pertemuan melalui video conference (vicon) dengan para dosen UI tersebut minggu lalu. Hadi menilai hal itu membuktikan bahwa produk yang dihasilkan BPIW telah diakui pihak luar. “Biasanya kita yang minta perguruan tinggi untuk bekerja sama, namun untuk pertama kalinya pihak perguruan tinggi ingin belajar produk yang kita hasilkan,” ujar Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 3 April lalu.
Secara umum menurut Hadi BPIW telah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi pada penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP). Penyusunan ITMP Borobudur melibatkan akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan penyusunan ITMP Danau Toba melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tidak hanya menjelaskan mengenai produk yang dihasilkan, saat vicon tersebut Hadi juga meminta pihak UI untuk mengkaji dampak penurunan kunjungan wisatawan akibat corono dan seberapa parah dampaknya untuk dunia pariwisata. “Itu kajian yang bagus dipandang dari sisi ekonomi dan belum ada yang melakukan,” imbuhnya. (Hen/infobpiw)