Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) melakukan penyusunan (Integrated Tourism Master Plan) atau rencana induk pariwisata yang terintegrasi. Penyusunan ITMP tersebut, kini telah memasuki tahap finalisasi. Guna membahas hal itu Kepala BPIW Hadi Sucahyono melakukan teleconference dengan konsultan ITMP Lombok dan Labuan Bajo, Jumat, 20 Maret 2020. Diskusi di kantor BPIW, Jakarta Selatan ini dilakukan jarak jauh untuk mengantisipasi wabah corona di Indonesia terutama di Jakarta.
Hadi menjelaskan semua tahapan perencanaan sudah dilakukan dengan baik, sejak survey awal, analisa permasalahan dan potensi kawasan destinasi pariwisata, serta analisis proyeksi jumlah wisatawan. Selain itu juga telah dilakukan analisis terkait Key Tourism Area (KTA) dan usulan program-program dibutuhkan.
“Usulan program ini tidak hanya terkait Infrastruktur sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, tapi juga program untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Usulan program ini juga untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” tutur Hadi.
Teleconference ini dihadiri Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kuswardono beserta jajarannya. Selain itu juga dihadiri seluruh pusat dan sekretariat di BPIW. Menurut Hadi, hal itu dilakukan mengingat akan dilakukan perubahan struktur organisasi BPIW. Dengan dihadiri seluruh bagian, maka dapat mempelajari isi ITMP, sehingga bila terjadi perombakan organisasi, maka dapat menjalankan tugas terkait ITMP ini dengan baik.
Setelah pembahasan secara internal, BPIW akan melakukan pembahasan isi ITMP dengan Kementerian/Lembaga lain yakni Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kemenparekraf, dan BKPM. Tahap selanjutnya ITMP ini dipresentasikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Hen/infobpiw)