Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Andi Megantara, melakukan rapat di kantor BPIW Kementerian PUPR, terkait penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, Senin, 25 Oktober 2021. Usai rapat tersebut, bersama Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra, ia berkunjung ke Studio Peta BPIW.
Dalam kesempatan tersebut Rachman Arief menerangkan mengenai data yang sudah dihimpun BPIW terkait penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. Dikatakannya pada peta yang ada, tim studio peta menjustifikasi kondisi yang dibedakan warnanya didasari pada jumlah orang dalam satu daerah. “Misalnya, untuk warna kuning di peta, untuk jumlah jiwa yang miskin ekstrem di sebuah desa antara 25 sampai 42 orang, sedangkan 42 sampai 59 orang diberi warna orange,” ungkapnya.
Rachman Arief juga mengatakan bahwa data yang dihimpun, tidak hanya data dari BPIW maupun unit organisasi (unor) di lingkungan Kementerian PUPR, tapi dapat juga data dari Kementerian/Lembaga lain yang berhubungan dengan program yang sedang didukung Kementerian PUPR. Dicontohkannya Tim Studio Peta saat ini sedang memanfaatkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait kemiskinan ekstrem dan stunting hingga tingkat desa untuk diintegrasikan dengan program infrastruktur PUPR khususnya dibidang Cipta Karya dan Perumahan.
Pada kesempatan itu Andi Megantara sempat mengajukan beberapa pertanyaan terkait teknis data yang dihimpun, seperti misalnya, bila terjadi perbedaan data kabupaten antara yang ada di Studio Peta dengan dari Kementerian/Lembaga lain. Terkait hal itu Rachman menyatakan yang disepakati adalah data yang sama dulu, kemudian bila terjadi perbedaan dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Deputi 1 Kemenko PMK tersebut mengapresiasi Studio Peta tersebut. Ia bahkan mempercayakan data terkait kemiskinan ekstrem dan stunting ditangani BPIW. Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah I BPIW Hari Suko Setiono dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah I.A. Melva Eryani Marpaung. Sedangkan dari tim Studio Peta dipimpin Subkoordinator Data Informasi, Akhyar Farizal. (Hen/infobpiw)