BPIW Kementerian PUPR saat ini sedang menyusun rencana pengembangan beberapa kawasan metropolitan di Indonesia. Dua diantaranya yaitu Kawasan Metropolitan Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Gowa) di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kawasan Metropolitan Bimindo (Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara) di Provinsi Sulawesi Utara.
Pembahasan rencana pengembangan kedua kawasan metropolitan tersebut dilakukan melalui rapat yang dilaksanakan pada Hari Senin, 28 Desember 2020. Dalam rapat yang dipimpin oleh Kepala BPIW Kementerian PUPR Hadi Sucahyono tersebut dilakukan penajaman terutama terkait konsep pengembangan kawasan metropolitan serta dukungan program infrastruktur sektor PUPR dan non PUPR.
Terkait penajaman tersebut, Hadi mencontohkan dibuatnya perhitungan total kebutuhan bidang Sumber Daya Air (SDA) seperti bendungan dan irigasi. Demikian juga terkait kebutuhan infrastruktur bidang Cipta Karya seperti sanitasi, bidang Perumahan seperti penyediaan rumah susun untuk pekerja, dan bidang Bina Marga seperti kebutuhan akan infrastruktur jalan.
“Bisa saja bila dari hasil analisis yang kita buat ada jalan provinsi yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional, dan itu bisa kita usulkan. Diharapkan pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata dan Bimindo ini dapat menjadi role mode berikutnya, sesudah Kawasan Metropolitan Kedungsepur, bagi pengembangan kawasan metropolitan di Indonesia,” tutur Hadi.
Semua kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan kedua metropolitan tersebut menurut Hadi dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat perencanaan, salah satunya major project yang terdapat di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Hadi juga meminta agar data yang diperoleh termasuk dari Unit Organisasi (UNOR) di lingkungan Kementerian PUPR dikaji dengan lebih mendalam dan disesuaikan dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan terkait kebutuhan infrastruktur yang ada di kawasan tersebut. Ia berharap kajian yang dilakukan BPIW merupakan kajian yang bisa direalisasikan dalam bentuk pembangunan infrastruktur yang berbasis pengembangan wilayah.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III Manggas Rudy Siahaan menambahkan konsep pengembangan dua kawasan metropolitan tersebut merupakan jantung atau inti dari hasil kajian. Oleh karenanya ia meminta agar detail permasalahan yang ada di lapangan menjadi perhatian tim penyusun rencana pengembangan kedua kawasan metropolitan itu.
Konsep pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata antara lain mengembangkan jalan lingkar untuk menghubungkan kawasan strategis, penanganan Kota Tangguh sepanjang garis pantai untuk antisipasi bencana alam, tersedianya rumah untuk pekerja buruh industri, dan penanganan kawasan kumuh. Sedangkan konsep pengembangan Kawasan Metropolitan Bimindo antara lain perwujudan sistem Kota-Kota (Kota Inti dan Kota Sekitarnya), mewujudkan konektivitas yang mengikat kota inti dengan kota-kota sekitarnya dan kawasan strategis di Wilayah Metropolitan Bimindo, Metropolitan Bimindo Bebas Banjir (Pengendalian Banjir dengan Metode Struktur dan Non Struktur), dan Metropolitan Bimindo Bebas Macet (Pengembangan Jalan Lingkar Kota, Jalan Tol, LRT/MRT).
Selain dihadiri pejabat dan staf di Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III kegiatan ini juga dihadiri Kepala Bidang Keterpaduan Program dari Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional Zevi Azzaino, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II B Allien Dyah Lestari, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III A Erwin Adhi Setyadhi, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III B Melva Eryani Marpaung, dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III C Doedoeng Zenal Arifin. (Hen/infobpiw)
