BPIW Siapkan Pola Kerjasama Pengelolaan Anjungan Cerdas

Layanan Informasi BPIW     |     28 Nov 2017     |     02:11     |     1221
BPIW Siapkan Pola Kerjasama Pengelolaan Anjungan Cerdas

Dalam rangka melakukan persiapan kerjasama pengelolaan Anjungan Cerdas, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar “Workshop Penyiapan Kerjasama Pengelolaan Anjungan Cerdas” di Badung, Provinsi Bali, Jumat, (24/11).

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono saat menyampaikan arahan mengatakan, hadirnya workshop ini diharapkan memunculkan umpan balik dari peserta. Pasalnya, saat ini pembangunan Anjungan Cerdas sudah hampir selesai.

“Tepatnya, sekitar awal tahun depan (2018,-red) pembangunan Anjungan Cerdas telah selesai,  sehingga dibutuhkan pengelolaan untuk keberlajutannya,” ungkap Hadi. 

Ia menjelaskan, salah satunya model pengembangan growth center (pusat pertumbuhan,-red) yang tengah dilaksanakan BPIW adalah pembangunan Anjungan Cerdas. Pembangunan model Anjungan Cerdas yang dikembangkan BPIW saat ini ada di dua lokasi, yakni di kawasan Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dan kawasan Rambut Siwi, Kabupaten Jembrana, Bali.

“Untuk pembangunan Anjungan Cerdas di Bali sendiri, memanfaatkan jaringan infrastruktur di koridor Bali bagian barat dan selatan,” terangnya. Menurutnya, Anjungan Cerdas merupakan integrasi pembangunan infrastruktur PUPR yang memiliki multifungsi. 

“Mulai dari berfungsi sebagai rest area (tempat istirahat,-red) dengan tambahan fungsi lain, yaitu sarana penyampaian informasi tentang infrastruktur PUPR dan penyediaan gedung serbaguna, sarana edukasi tentang infrastruktur PUPR, museum dan galeri, pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti kuliner, kerajinan lokal dan lainnya,” terang Hadi.

Selain itu, lanjutnya, sarana untuk pengembangan kesenian lokal, berupa tempat pertunjukan kesenian dengan penyediaan amphitheater, gardu pandang untuk pembangunan infrastruktur serta penyediaan jaringan internet gratis. 

Terkait pengelolaan Anjungan Cerdas, Hadi menerangkan, sebetulnya ada sejumlah peluang, yakni seutuhnya pemerintah pusat dan daerah, swasta murni dan gabungan antara pemerintah dan swasta. “Kita berharap pilihan yang diambil nanti, merupakan pilihan yang terbaik yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas,” terangnya.

Menurutnya, peran berbagai stakeholder dalam pengelolaan Anjungan Cerdas memang perlu ditentukan dengan jelas, agar nantinya Anjungan Cerdas dapat beroperasi dengan optimal. 

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR, BPIW Kementerian PUPR, Bobby Prabowo mengatakan, perencanaan pembangunan Anjungan Cerdas dapat dianggap sukses kalau setelah selesai pembangunannya sudah ada pengelolanya.

“Dalam Anjungan Cerdas, sebetulnya pemerintah daerah diharapkan menjadi pengelola utamanya. Mengingat, salah satu fungsi Anjungan Cerdas adalah pengembangan daerah sekitar,” terangnya. Ia menambahkan, pemerintah daerah setempat pasti akan lebih mengenal kawasannya, sehingga informasi yang akan disampaikan ke masyarakat sebagai target pengguna Anjungan Cerdas lebih akurat dan informatif. 

“Dalam pengelolaannya, pemerintah daerah memang tidak akan langsung dilepas oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, namun pada tahap berikutnya akan diarahkan lebih mandiri lagi,” ungkap Boby.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jembrana, Nengah Alit mengakui, pembangunan Anjungan Cerdas semakin menambah semangat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana untuk semakin mempromosikan potensi pariwisatanya. 

Terlebih, sejak 2017 wisata asing mulai banyak mengunjungi destinasi di Jembrana. “Sebelumnya Jembrana masih belum terlalu dilirik sebagai destinasi wisata yang menarik oleh wisatawan asing,” terang Nengah.

Ia berharap, keberadaan Anjungan Cerdas turut mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Jembrana. “Terlebih, ada sejumlah fasilitas pertunjukan seni tradisi yang dapat menjadi menjadi daya tarik baru untuk wisatawan asing,” terang Nengah. 

Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, I Ketut Swijana mengatakan, jalan nasional penghubung Jawa–Bali– Nusa Tenggara Barat merupakan jalur sibuk. “Jalur itu sering dijuluki jalur tengkorak karena seringnya terjadi kecelakaan, sehingga sangat cocok dengan adanya pembangunan Anjungan Cerdas dengan konsep rest area untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan jalan,” terangnya.

Untuk membuat Anjungan Cerdas semakin lengkap,  lanjutnya, Pemkab Jembrana sudah menganggarkan dana untuk membangun patung ikon dancing water, serta pertunjukan Makepung dan Jegog yang merupakan seni asli Jembrana. “Hal ini untuk memperkuat daya tarik, agar dapat semakin banyak wisatawan domestik serta manca negara berkunjung ke kawasan Jembrana,” terangnya. 

Seperti diketahui, proses konstruksi Anjungan Cerdas akan selesai paling lambat April 2018. Peresmian Anjungan Cerdas sendiri rencananya akan dilakukan langsung Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.  Saat peresmian nanti diharapkan semua klaster sudah siap dan terisi penuh berikut konsep pengelolaannya.

Pada workshop tersebut hadir dari berbagai perwakilan, mulai dari Dinas Pariwisata Kabupaten Jembrana, Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kabupaten Jembrana, Komunitas Kuliner Jembrana, Komunitas Seni Tradisi dan lainnya yang nantinya diharapkan  menjadi mitra dalam pengelolaan Anjungan Cerdas.(timBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: