Untuk Mendukung Akses Menuju Kota Maja, Pembangunan Jalan Tol Dipercepat

Layanan Informasi BPIW     |     20 Nov 2017     |     02:11     |     2644
Untuk Mendukung Akses Menuju Kota Maja, Pembangunan Jalan Tol Dipercepat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan percepatan pembangunan jalan tol Panimbang-Serang sepanjang 84 kilometer. Hal ini untuk mendukung pembangunan Kota Baru Maja sebagai kota Mandiri yang berada di sebelah barat Jakarta.  “Kita sudah akan mulai  dan kita percepat pembangunannya,” ujar Basuki saat meresmikan Kota Terpadu Citra Maja Raya di Lebak, Banten, Sabtu (18/11). Ditargetkan 2019 mendatang jalan tol ini sudah mulai beroperasi. 

Tidak hanya itu, jalan Serpong-Balaraja yang dikembangkan swasta juga akan dibangun dan ditargetkan dapat selesai  2018-2019. “Jalan tol ini akan cepat sekali karena tanahnya merupakan tanah mereka sendiri,” tutur Basuki.

Dengan pembangunan jalan tol tersebut, menurut Menteri Basuki dapat lebih mempermudah akses menuju kota Maja. Hunian bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menurut Basuki juga menjadi perhatian instansinya. Kerja sama dengan swasta dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. “Luas lahan yang dikembangkan di Kota Maja ini mencapai 15 ribu hektar dan dapat menampung penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa,” ungkap Basuki.

Dengan pengembangannya sebagai satu dari 10 kota baru di Indonesia, menurut Basuki, Maja dapat menjadi Kota Mandiri yang dapat menjadi penahan arus urbanisasi menuju Jakarta.  Lebih lanjut Basuki mengatakan bahwa sejak 2016 lalu, telah dilakukan  MoU antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengembang untuk pengembangan Maja.

Mengenai kedatangannya bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya untuk meresmikan Kota Terpadu Citra Maja Raya menurut Basuki hal itu merupakan bagian dari dukungannya untuk pengembangan seluruh kawasan di daerah tersebut. 

Ia juga menyakini, transportasi menuju Maja akan semakin mudah dengan pengembangan commuter line yang dilakukan Menteri Perhubungan termasuk double track hingga ke Merak dan juga pengembangan jalan tol yang dilakukan Kementerian PUPR bersama pihak swasta.  

Pada kesempatan itu Menteri Budi Karya menyatakan dirinya sangat mengapresiasi pengembangan Kota Maja yang merupakan kolaborasi semua pihak, termasuk dengan pihak swasta. “Pemerintah akan menjalankan masterplan yang telah dibuat Kementerian PUPR.  Saya secara pribadi mengapresiasi project Maja sebagai kolaborasi semua pihak. Kita harus sejalan dengan swasta. Saya juga mengajak DPP Real Estate Indonesia untuk menelusuri peratura-peraturan yang kurang relevan untuk kita reformasi bersama,” tegas Budi.

Ia juga menyatakan  Pemerintah Provinsi Banten sedang menginisiasi double track ke Serang hingga Merak, agar jalur kereta api semakin luas ke setiap kawasan terutama di Provinsi Banten. “Kereta api merupakan transportasi berkelanjutan yang memang ideal untuk Jakarta dan sekitarnya,” tutur Budi.

Terkait pembangunan bandara di Kota Maja menurut Budi instansinya sedang melakukan evaluasi efektivitasnya. “Bila dilihat dari sisi sektoral, maka Maja layak ada bandara, tapi kita harus melihat dari sisi konstalasi wilayahnya, jangan sampai kita bangun tapi tidak merata,” urai Budi.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur (BPIW),  Rido Matari  Ichwan menerangkan kepada 2 Menteri Kabinet Kerja tersebut dan seluruh tamu yang hadir mengenai dasar dari 10 Kota Baru yang ditetapkan pemerintah. Menurut Rido, 10 Kota Baru tersebut didasarkan Perpres No.2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kesepuluh kota baru itu adalah Pontianak, Padang, Palembang, Tanjung Selor, Manado, Jayapura, Sorong, Makassar, Banjarbaru, dan Maja. Rido juga menyebutkan bahwa Kota Baru Maja mendukung Perwujudan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan program 1 juta rumah Kemen PUPR.

“Dalam pengembangan Kota Maja,  Kementerian PUPR melakukan penyusunan masterplan infrastruktur PUPR. Pengembangan Kota Maja juga melibatkan instansi lain seperti Bappenas, dimana Bappenas sebagai   koordinator Pelaksana dan Penyusunan Grand Design dan Kemenko Perekonomian sebagai Koordinator Lintas Kementerian/ Lembaga,” ungkap Rido.  

Sementara itu, Chairman and Founder Ciputra Group, Ciputra mengatakan bahwa Citra Maja Raya sedang membangun 10.000 unit rumah termasuk 8.000 unit khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah, ditambah 1.000 unit rumah subsidi dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang disiapkan pemerintah. 

Dalam perencanaannya, Ciputra mengatakan bahwa kota terpadu ini juga akan dilengkapi fasilitas komersil, pendidikan, kesehatan, sport club, water park, pasar modern, shuttle bus, sub terminal, ruang terbuka hijau dan fasilitas umum dan sosial. "Sejalan dengan program pemerintah, kami sejak 2015 turut ambil bagian dalam pembangunan terpadu Citra Maja Raya," katanya. 

Turut mendampingi Menteri Basuki sejumlah pejabat Kementerian PUPR antara lain  Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH, Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan, Kapus Pengembangan Perkotaan Agusta Ersada, Direktur Pengembangan Air Minum M. Soendoro, Direktur Rumah Umum dan Komersial Dadang Rukmana, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. 

Peresmian itu juga dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Selain itu juga dihadiri Ketua DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, Wakil Ketua REI Ikang Fauzi, dan Direktur Ciputra Grup Budiarsa Sastrawinata. Hen/Dhi/infobpiw

 

 

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: