Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerima kunjungan belajar mahasiswa Prodi Pembangunan Wilayah (Regional Development) Universitas Gajah Mada (UGM) di Kantor BPIW, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024.
Rombongan mahasiswa UGM diterima jajaran BPIW yang dipimpin Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional (Kapusnas) BPIW, Zevi Azzaino. Hadir juga menyambut Kepala Bidang Kepatuhan Intern, Pusnas BPIW, Djuang Fadjar Sodikin, Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, BPIW, Eko Susanto dan Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik, BPIW, Setyo Purnomo.
Zevi Azzaino dalam sambutannya memaparkan, "Pembangunan Infrastruktur PUPR Terpadu Menuju Indonesia Maju". Ia menjelaskan, Kementerian PUPR mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat dan memiliki 15 Pejabat Tinggi Madya (Eselon I).
Lebih lanjut, Zevi menjelaskan, tantangan yang dihadapi pembangunan infrastruktur PUPR saat ini, antara lain daya saing infrastruktur nasional membaik, namun nilai investasinya masih rendah. "Persentasi stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB masih rendah, yakni sebesar 43%, di bawah rata-rata ”developed and emerging countries” (70%). Padahal, peningkatan alokasi infrastruktur dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi," terangnya.
Kemudian, lanjutnya, ada mimpi untuk mewujudkan High Income Country pada 2045. "Ada juga belum optimalnya pengelolaan potensi urbanisasi, padahal diperkirakan 72,9% penduduk tinggal di perkotaan pada 2045," terang Zevi. Selain itu, masih ada kesenjangan penyediaan infrastruktur dasar di kota dan desa. Menurutnya, penyediaan infrastruktur dasar, mulai dari air minum dan persampahan masih belum merata. "Baik antara Kawasan Barat dan Timur Indonesia, maupun desa dan kota," terangnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, untuk kondisi umum infrastruktur PUPR saat ini yakni mayoritas tampungan air nasional bersumber dari danau dan bendungan. Distribusi bangunan penampung air belum merata di setiap kepulauan dengan mayoritas pada Pulau Jawa sebesar 63%. Untuk Pulau Papua belum memiliki tampungan air terbangun.
Kemudian, di sektor konektivitas, biaya logistik Indonesia masih terhitung tinggi, serta di sektor Permukiman, capaian infrastruktur permukiman dan perumahan Indonesia masih berada di bawah beberapa negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Tiongkok.
Di sisi lain, sektor konstruksi signifikan menyerap tenaga kerja di Indonesia. Pada Tahun 2022 sektor konstruksi dapat menyerap sebanyak 8.528.463 angkatan kerja, dan 8.769.798 angkatan kerja pada tahun 2023.
Zevi juga menerangkan, untuk arah pembangunan infrastruktur PUPR jangka menengah dan panjang, yakni RPJPN 2025-2045 telah disusun dengan fokus pada lima aspek utama pembangunan, optimalisasi infrastruktur, Ibu Kota Negara (IKN), dan transisi energi, konsistensi pembangunan pusat dan daerah, dan orkestrasi pelaku pembangunan. Kemudian, sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yakni “Fokus Pembangunan Tahun 2025-2029 mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur PUPR yang telah terbangun dalam rangka mewujudkan keterpaduan infrastruktur dan pengembangan wilayah“.
Ia menerangkan, saat ini BPIW terus mengembangakan Studio Geo Infrastruktur BPIW. “Prinsip kemanfaatan daya dan informasi, bukan sekadar banyak, namun data dan informasi yang disajikan harus tervalidasi, terkini, terstruktur, dan user friendly sesuai dengan kebutuhan pemanfaat,” terangnya.
Pada Studio Geo Infrastruktur BPIW dilaksanakan digitalisasi Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW). Tujuannya mengembangkan sistem informasi RPIW sebagai database seluruh data dan informasi dalam RPIW, baik narasi, tabel, diagram, peta, gambar, dan lain-lain yang dapat diunduh dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Kemudian, menyediakan sistem informasi yang mampu merekam setiap pemutakhiran RPIW, serta mengintegrasikan sistem informasi RPIW dengan sistem informasi perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR, terutama sistem informasi yang digunakan dalam Rakorbangwil.
Sementara itu, Pimpinan rombongan yang juga dosen Pembangunan Wilayah UGM, Dodi Widiyanto menyampaikan apresiasi terhadap jajaran BPIW yang telah terbuka menerima kunjungan belajar mahasiswa Fakultas Geografi Prodi Pengembangan Wilayah UGM.
Ia menjelaskan, tujuan kunjungan tersebut guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan rombongan dalam pengembangan infrastruktur wilayah, serta melihat langsung lingkungan Kementerian PUPR yang dikenal telah mampu menerapkan pembangunan gedung hijau.
Seusai menerima pemaparan dan diskusi di dengan jajaran BPIW, rombongan mahasiswa Prodi Pengembangan Wilayah UGM yang dipandu jajaran Biro Umum Kementerian PUPR, melakukan peninjauan langsung sejumlah gedung dan lokasi di lingkungan Kementerian PUPR.(ris/tiara)