Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan senantiasa membuka peluang kepada masyarakat luas untuk turut berperan aktif dalam perencanaan pengembangan infrastruktur PUPR di Indonesia.
Demikian diungkapkan Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono yang didampingi jajaran pejabat dan staf BPIW saat menerima kunjungan Alumni Rancang Kota Institut Teknologi Bandung (Arki) dan mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Rancang Kota ITB di Kantor BPIW, Senin (25/3).
Dalam sambutannya, Hadi menerangkan, Kementerian PUPR memiliki sejumlah unit organisasi (Unor) yang memiliki tugas dan fungsi untuk menjalankan misi organisasi. “Di antaranya, BPIW yang merupakan Unor (Unit Organisisi,-red) yang memiliki tugas dan fungsi sebagai perencana pengembangan infratsruktur wilayah,” terangnya.
Ada juga Unor lain, seperti Sekretariat Jenderal (Sekjen) sebagai pengorganisasian, Inspektorat Jenderal (Irjen) sebagai pengawasan. “Selain itu, ada unor yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pelaksana teknis, seperti Direktorat Bina Marga sebagai pelaksana teknis pengembangan jalan nasional,” ungkap Hadi.
Kemudian, lanjutnya, ada Direktorat Cipta Karya sebagai pelaksana teknis pengembangan permukiman, Direktorat Sumber Daya Air sebagai pelaksana teknis pengembangan bendungan dan perairan. "Serta Direktorat Penyediaan Perumahan sebagai pelaksana teknis pengembangan perumahan rakyat, baik rumah tapak maupun rumah susun,” papar Hadi.
Lebih lanjut Hadi menyatakan, saat ini Kementerian PUPR dalam melakukan pengembangan infrastruktur menggunakan pendekatan yang berbasis spasial atau wilayah yang diistilahkan dengan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). "Dari seluruh wilayah di Indonesia, seluruhnya telah terkelompokan ke dalam 35 WPS," terangnya.
Menurutnya, pendekatan WPS diterapkan dengan harapan dapat mendorong pengembangan infrastuktur PUPR yang berjalan terpadu, konprehensif, cepat mengatasi kesenjangan infrastruktur di kawasan Barat dan Timur, serta pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai daya dukung dan daya tampung.
Hadi juga mengatakan, dalam WPS itu terdapat kawasan-kawasan tematik seperti Kawasan Industri, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN), Kota Metropolitan, Kota Sedang dan lainnya.
Dalam menyelenggarakan tugas pengembangan infrastruktur PUPR, lebih lanjut Hadi mengungkapkan, Kementerian PUPR senantiasa melakukan koordinasi dan kerjasama dengan kementerian/lembaga terkait mulai perencanaan sampai tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
Hadi berharap, Arki dan mahasiswa Pasca Sarjana Rancang Kota ITB dapat senantiasa berinteraksi dengan BPIW, mulai dari menyampaikan pandangan-pandangan kritis, inovasi, solusi serta kerjasama lainnya terkait pengembangan wilayah.
Di tempat sama, Ketua Program Studi Rancang Kota ITB, Heru Purba menerangkan, rombongan yang berkunjung ke BPIW merupakan gabungan dari alumni dan mahasiswa Pasca Sarjana Rancang Kota ITB. Kunjungan tersebut mengambil tema "Arki Career Day Day 2019" sebagai langkah untuk menjalin kerjasama berbagai potensi yang ada di BPIW.
Ia meyakini, kerjasama yang terjalin akan dapat melahirkan banyak bentuk mutualisme dalam rangka pengembangan wilayah di Tanah Air yang lebih ideal.
Terlebih, menurutnya, objek kajian dari institusinya sangat erat berkaitan dengan tugas dan fungsi BPIW. "Ke depan, kerjasama BPIW dengan Arki serta Program Studi Rancang Kota ITB perlu semakin erat," terangnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan, dilakukan terlebih dahulu proses tukar menukar cindera mata dan foto bersama.(ris/infoBPIW)