BPIW Dorong Terwujudnya Kota Cerdas Berkelanjutan Melalui Kota Kompak Cerdas

Layanan Informasi BPIW     |     24 Nov 2016     |     03:11     |     976
BPIW Dorong Terwujudnya Kota Cerdas Berkelanjutan Melalui Kota Kompak Cerdas

Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) terus mendorong terwujudnya Kota Cerdas Berkelanjutan salah satunya melalui pengembangan Kota Kompak Cerdas. Pengembangan kota kompak cerdas merupakan amanat RPJMN buku III tahun 2015 – 2019 tentang pembangunan kota kompak dan vertikal yang juga merupakan implementasi dari standar kota cerdas berkelanjutan yang disusun BPIW. Demikian disampaikan Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan saat membuka acara Seminar Pengembangan Kota Kompak Cerdas, Rabu (23/11).

 

Lebih lanjut Rido menyatakan sebuah kota memiliki peran internal dan eksternal, dimana harus mampu melayani kebutuhan masyarakat dalam kota tersebut dan memiliki kemampuan sistem regional atau network cities. Oleh karena itu, inkubasi kota kompak cerdas diharapkan dapat menjadi contoh yang dapat diduplikasi kota-kota lain, karena telah memiliki standar sebagai kota cerdas berkelanjutan. Pada tahun ini, peserta kota kompak cerdas terdiri dari 8 kota yaitu Kota Banda Aceh, Padang, Salatiga, Trenggalek, Banjarmasin, Gorontalo, Bau Bau dan Ambon. Masing-masing kota tersebut memiliki karakteristik, potensi, dan masalah yang berbeda.

 

Proses menuju kota kompak cerdas ini didahului dengan mengidentifikasi isu strategis kawasan perkotaan yang meliputi profil dan kondisi infrastruktur eksisting, sehingga dapat terumuskan kebutuhan infrastruktur kawasan perkotaan, serta program pembangunan infrastruktur PUPR. Untuk mengawali langkah tersebut, pada tahun 2016, menurutnya BPIW telah melakukan penyusunan road map, rencana induk, dan Detail Engineering Design (DED) taman cerdas yang menjadi inkubasi kawasan.

 

Untuk mewujudkan karakteristik kota cerdas berkelanjutan yang kompak dan cerdas tersebut menurut Rido instansinya mendorong kerjasama antar sektoral, baik pemerintah daerah, swasta, akademisi, serta yang terpenting adalah menjalin kerjasama dengan masyarakat.  “Koordinasi dan kemitraan ini sangat diperlukan dalam melakukan percepatan pengembangan kawasan perkotaan tersebut,” ungkap Rido.

Menurut Rido, pengembangan kota cerdas berkelanjutan memiliki tujuan menciptakan ruang perkotaan yang berkualitas untuk membuat masyarakat menjadi lebih aman, sehat, sejahtera, bahagia, dan selamat. Dikatakannya,  kota cerdas berkelanjutan tersebut merupakan konsepsi kota agar dapat mengatasi dari isu perkotaan saat ini, seperti banjir, genangan air, kawasan kumuh.  

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru, Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW Kementerian PUPR, Manggas Rudy Siahaan mengatakan, diselenggarakannya seminar ini bertujuan untuk menggali inovasi – inovasi perkotaan di berbagai sektor, guna mendorong motivasi dan inisiasi percepatan pengembangkan kota cerdas berkelanjutan.

 

Ia juga berharap, melalui acara ini dapat dirumuskan langkah – langkah tindak lanjut pengembangan kota cerdas berkelanjutan yang efektif ke depannya. Seminar yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan narasumber dari perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan,  dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir juga para perserta dari perwakilan pemerintah daerah, kementerian terkait, asosiasi dan kalangan perguruan tinggi. (ris/miq/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: