BPIW dan Mabes TNI AD Jajaki Kerja Sama untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur PUPR
BPIW Kementerian PUPR dan Mabes TNI AD tengah menjajaki peluang kerja sama untuk melakukan
percepatan pembangunan di Pulau Kalimantan dan Pulau Pupua, khususnya di kawasan perbatasan dan
kawasan rawan gangguan keamanan. Demikian terungkap dalam audiensi BPIW dengan Mabes TNI AD yang
digelar di ruang rapat BPIW, di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022.
Dalam rapat tersebut hadir mewakili Mabes TNI AD, Ketua Pokja Staf Ahli Kasad, Mayjen TNI, Bambang
Supardi, Ketua Tim Staf Ahli Kasad, Brigjen TNI, Temas dan anggota tim, Kolonel, FX Mokoginta
Sihotang. Perwakilan Mabes TNI AD tersebut disambut langsung Kepala BPIW, Rachman Arief Dienaputra,
Sekretaris BPIW, Iwan Nurwanto dan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah Nasional
(Kapusnas) BPIW, Benny Hermawan.
Dalam sambutannya, Arief mengaku, antusias serta respek atas kunjungan perwakilan Mabes TNI AD dalam
rangka menjajaki peluang kerja sama antara Kementerian PUPR dan Mabes TNI AD. "Untuk percepatan
pembangunan infrastruktur memang membutuhkan kontribusi banyak pihak, salah satunya dari jajaran
Mabes TNI AD," ungkap Arief.
Ia mengakui, pembangunan infrastuktur PUPR perlu lebih melibatkan Mabes TNI AD. Salah satunya untuk
percepatan pembangunan di kawasan perbatasan Kalimatan dan wilayah Pulau Papua. Lebih lanjut Arief
menjelaskan, saat ini arah kebijakan dan strategi pembangunan infrastuktur di Pulau Papua yang
termuat Renstra PUPR, yakni percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dibanding wilayah
lainnya, serta pelaksanaan otonomi khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan pendekatan budaya dan
kontekstual Papua, berbasis ekologis serta wilayah adat.
“Kemudian, untuk isu strategis pengembangan infrastruktur PUPR di Provinsi Papua Barat, antara lain
dukungan infrastruktur pengembangan PKN Sorong, PKW Manokwari, PKW Ayamaru, PKW Fak fak, KPPN
Misool, serta KPPN Manokwari,” terangnya. Selain itu disampaikan beberapa dukungan terhadap Kota
Baru Sorong, KEK Sorong, Dukungan infrastruktur pengembangan Raja Ampat, Dukungan terhadap Kawasan
pabrik Sagu Distrik Kais Sorong Selatan dan lainnya.
Ia menambahkan, untuk isu strategis pengembangan infrastruktur PUPR di Provinsi Papua, yakni
dukungan infrastruktur di PKN Jayapura, PKN Timika, PKN Merauke dan pengembangan PKW Biak, PKW
Nabire, PKW Muting, PKW Bade, PKW Sarmi, PKW Arso, serta PKW Wamena. “Ada juga dukungan
infrastruktur pengembangan KPPN Jayapura, KPPN Arso, KPPN Merauke. Selain itu, dukungan pengentasan
kemiskinan dan ancaman stunting di kawasan Papua bagian tengah. Kemudian, dukungan infrastruktur
untuk pengembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Salor di Kab. Merauke, KPB Senggi di Kab. Keerom,
Wilayah Adat Laa Pago dan lainnya,” paparnya.
Arief juga menjelaskan, arah pengembangan pembangunan Pulau Kalimantan, yakni mempercepat
pertumbuhan wilayah melalui diversifikasi kegiatan ekonomi, memantapkan peran sebagai lumbung energi
nasional, mempertahankan peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia, mendorong pemerataan pembangunan,
terutama di Kalimantan bagian Utara. "Untuk Pulau Kalimantan pembangunan melakukan strategi
pertumbuhan dan pemerataan," paparnya.
Ia mencontohkan, program pembangunan konektivitas di 4 provinsi yang menghubungkan 18 kabupaten,
yakni pembangunan Jalan di Provinsi Kalbar Kab Kapuas Hulu, Kab Melawi, serta Kab Sintang. Untuk
Provinsi Kalteng menghubungkan Kab Barito Utara, Kab Gunung Mas, Kab Katingan, Kab Kapuas, Kab
Murung Raya, Kab Seruyan.
“Di Kaltim diberikan dukungan untuk menghubungkan Kab Berau, Kab KuKar, Kab Mahakam Ulu, Kab Kutai
Barat, serta Kab Kutai Timur. Di Provinsi Kaltara pembangunan dilakukan untuk menghubungkan Kab.
Bulungan, Kab Malinau, serta Kab. Nunukan atau yang dikenal Heart of Borneo (HoB), serta banyak lagi
program di Pulau Kalimantan,” terang Arief. Menurutnya, pembangunan konektivitas tersebut memiliki
banyak tujuan, mulai dari meningkatkan perekonomian wilayah, kemudahan mobilitas dan lainnya.
Di tempat yang sama, Mayjen TNI, Bambang Supardi mengatakan, selama ini TNI telah banyak melakukan
kerja sama dengan Kementerian PUPR. “Hasil pembangunannya telah banyak dirasakan langsung oleh
masyarakat, terutama untuk kawasan perbatasan atau kawasan rawan keamanan,” ujar Bambang.
Ia berharap, kerja sama Mabes TNI AD dengan Kementerian PUPR bisa terus ditingkatkan dalam rangka
mempercepat pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah, khususnya untuk kawasan-kawasan
perbatasan serta kawasan rawan gangguan keamanan.(ris/infoBPIW)