Masterplan 4 KPPN yang Dibuat BPIW Dapat Menjadi Pedoman Bagi Unor Kementerian PUPR
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR telah melakukan penyusunan
masterplan dan Pra Detail Engineering Design (DED) 4 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN),
yakni Morotai, Labuan Bajo, Praya, dan Tabanan. Masterplan yang sudah dibuat dapat menjadi pedoman
atau panduan terutama bagi unit organisasi atau unor Kementerian PUPR dalam penyusunan program
dukungan pembangunan infrastruktur kawasan perdesaan tahun depan dan tahun berikutnya.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW, Agusta Ersada Sinulingga, saat
menggelar rapat koordinasi keterpaduan pengembangan infrastruktur pada KPPN, di ruang rapat
Kementerian PUPR, Kamis (1/12).
Penyusunan masterplan dan Pra DED tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung sasaran RPJMN
2015-2019 yaitu pengembangan 40 pusat pertumbuhan baru serta pegurangan jumlah desa tertinggal
peningkatan jumlah desa mandiri. Pada tahun 2016, telah dibuat Penyusunan masterplan dan Pra DED
pada 14 KPPN oleh beberapa kementerian seperti Kementerian PUPR melalui BPIW telah menyusun
masterplan dan Pra DED sebanyak 4 KPPN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (PDTT) sebanyak 6 KPPN, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang sebanyak 2 KPPN.
Penyusunan masterplan dan Pra DED tersebut dibawah koodinasi Kementerian Koordinator Bidang
Pengembangan Manusia dan Kebudayaan.
“Tahun depan akan ada Pra Konsultasi Regional atau Pra Konreg dan juga Konsultasi Regional atau
Konreg. Pada ajang tersebut akan dibahas program pembangunan infrastruktur secara detil. Harapan
kami ini terinformasikan terlebih dahulu, sehingga pada saat Pra Konreg tidak membahas dari nol,
jadi bisa melihat program apa yang akan dibuat,” ujar Agusta.
Penyusunan tersebut menurut Agusta dilakukan melalui serangkaian tahapan yang terdiri dari rapat
koordinasi di daerah, rapat koordinasi tingkat pusat, survei lapangan, dan focus group discussion
(FGD). Sementara rapat koordinasi yang dilakukan dengan beberapa kementerian dan unor di lingkungan
Kementerian PUPR bertujuan untuk membangun komitmen implementasi terhadap masterplan yang telah
disusun dan menyusun langkah-langkah kerja yang dibutuhkan pada tahun 2017 dan tahun berikutnya.
Ia berharap setelah adanya masterplan dan dan Pra DED tersebut dapat direalisasikan dukungan
Kementerian PUPR terhadap kawasan perdesaan, berupa dukungan terhadap peningkatan produktivitas baik
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Kemudian mendukung peningkatan nilai tambah yakni dari pola
petik-jual produksi pertanian menjadi petik-olah-jual, dan mendukung kelancaran pemasaran dengan
melakukan konektivitas. Selain itu mendekatkan produksi ke konsumen akhir. Dukungan Kementerian PUPR
itu melalui pembangunan infrastruktur yang dibangun Ditjen Cipta Karya, Sumber Daya Air (SDA), Bina
Marga, dan Perumahan.
Pada kesempatan tersebut, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Perdesaan Kementerian Koordinator
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Awal Subandar menyatakan semangat kebersamaan dan
keterpaduan dalam menyusun masterplan dan Pra DED ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Sehingga
pengembangan KPPN hingga 2019 dapat terealisasi dengan baik.
Rapat tersebut juga diisi dengan paparan Direktur Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan,
Kementerian Desa PDTT, Nora Ekaliana mengenai perencanaan pembangunan kawasan perdesaan. Nora
menjelaskan bahwa untuk memenuhi target afirmatif RPJMN 2015-2019 pada 40 KPPN, maka Tahun 2015-2016
telah terfasilitasi 30 KPPN di 51 Kabupaten dan tahun 2017 direncanakan dilakukan fasilitasi 10 KPPN
di 10 Kabupaten.
Sementara Kasubdit Kebijakan II, Direktur Penataan Kawasan Ditjen Tata Ruang, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Desfitriza memaparkan mengenai peningkatan kualitas tata
ruang kawasan perdesaan. Menurutnya tujuan dari konsep peningkatan kualitas tata ruang kawasan
perdesaan adalah meningkatkan kualitas tata ruang kawasan perdesaan melalui penerapan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat di kawasan perdesaan.
Acara ini juga dihadiri perwakilan dari Bappenas, Zulfikar, Kepala Bidang Pengembangan
Infrastruktur Kota Kecil dan Perdesaan, Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW Kementerian PUPR,
Sanusi Sitorus, serta perwakillan dari Ditjen Cipta Karya, SDA, Bina Marga, dan Perumahan.
Hen/infobpiw