BPIW Laksanakan Penandatanganan Kontrak Integrated City Planning (ICP) di Sulawesi, Maluku, dan Papua

Kepala BPIW, Bob Arthur Lombogia menyaksikan kegiatan penandatanganan Kontrak ICP di Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Bob Arthur Lombogia menyaksikan kegiatan penandatanganan Kontrak Integrated City Planning (ICP) di Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kontrak ditandangani oleh Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III.B, Sukamto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III dengan General Manager of Settlement, Spatial Planning and Building Division PT. Agrinas Jaladri Nusantara (PERSERO), Rachmat Nur Rochim di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.
Pelaksanaan kegiatan ICP di Sulawesi, Maluku, dan Papua, akan dilakukan selama 6 bulan sejak 25 Juni hingga 25 Desember 2025 dengan lingkup kegiatan di perkotaan Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo, Weda Provinsi Maluku Utara, dan Sorong di Provinsi Papua Barat Daya.
Kepala BPIW, Bob Arthur dalam sambutannya mengatakan bahwa salah satu instrumen dalam pelaksanaan National Urban Development Project (NUDP), ICP merupakan perencanaan kota terpadu yang menghasilkan seleksi kawasan prioritas, major project infrastructure, basic design, dan concept design yang bertujuan untuk menyiapkan implementasi proyek perkotaan yang menerapkan Key Performance Indicator (KPI) berstandar global dan bisa menjadi piloting beberapa kota prioritas lainnya.
“Kegiatan besar ini dilakukan secara kolaboratif dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) serta Kementerian Dalam Negeri. Nantinya ICP bersama dengan National Urban Policy (NUP), National Urban Development Strategy (NUDS), dan Capital Investment Planning (CIP) akan menjadi bahan masukan National Urban Transformation Program (NUTP) sebagai tindak lanjut dari program NUDP yang bertujuan untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur perkotaan secara terintegrasi.” jelas Bob.
Ia juga menambahkan bahwa nantinya kota-kota yang termasuk dalam proyek ini dilakukan perencanaan agar mampu bertransformasi sebagai urban yang ditinjau dari segala aspek yaitu infrastruktur pendukung dasar seperti air, pengolahan limbah, transportasi, perumahan, permukiman serta infrastruktur lainnya seperti Infrastruktur Teknologi (IT), serta dilakukan capacity building untuk masyarakat perkotaan tersebut. “Selain dukungan infrastruktur dasar, peningkatan institusi dan kemudahan pelaksanaan organisasi yang ada didalam perkotaan tersebut, kita juga harus menyiapkan masyarakat sekitarnya agar mampu beradaptasi dengan kota yang sudah bertransformasi,” ucap Bob Arthur.
Dalam kesempatan yang sama Direktur PT. Agrinas Jaladri Nusantara (PERSERO), Jusarwanto, menyatakan komitmennya untuk menuntaskan pelaksanaan ICP Sulawesi, Maluku, dan Papua ini serta menjalankan isi kesepakatan dengan dukungan koordinasi dan komunikasi dengan pihak BPIW.
Kegiatan penandatanganan Kontrak ICP di Sulawesi, Maluku, dan Papua ini juga dihadiri oleh Sekretaris BPIW, Benny Hermawan, Wakil Ketua Central Project Management Unit (CPMU) Zevi Azzaino, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II Melva Eyani Marpaung, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III, Pranoto, serta sejumlah pejabat administrator dan staf di lingkungan Kementerian PU. (Mut/Tiara)